v
Population
Populasi mengacu pada seluruh
kelompok orang , peristiwa , atau hal-hal yang menarik peneliti untuk ingin
menyelidikinya . Misalnya , Jika bankir tertarik dalam menyelidiki kebiasaan
menabung pekerja blue-collar di
industri pertambangan di Amerika Serikat , maka semua pekerja blue-collar dalam industri di negeri itu akan membentuk
sebuah populasi .
v
Element
Sebuah elemen adalah anggota
tunggal dari populasi. Jika 1.000 pekerja blue-collar
dalam organisasi tertentu akan terjadi populasi yang menarik bagi peneliti,
setiap pekerja blue-collar di
dalamnya adalah elemen. Jika 500 buah mesin harus disetujui setelah
memeriksanya beberapa, maka akan ada 500
elemen dalam populasi ini.
v
Population Frame
Population Frame adalah daftar dari semua elemen dalam
populasi.
v
Sample
Sampel adalah bagian dari
populasi. Ini terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari itu. Dengan kata
lain, beberapa tapi tidak semua. Jika 200 anggota diambil dari populasi
1.000 pekerja blue-collar, 200 anggota ini membentuk sampel untuk penelitian.
v
Subject
Subjek adalah anggota tunggal
dari sampel. Jika 200 anggota dari total populasi 1.000 pekerja blue-collar membentuk sampel untuk
penelitian, maka setiap pekerja kerah biru dalam sampel adalah subjek.
SAMPLING
Sampling
adalah proses memilih jumlah yang memadai dari unsur populasi sehingga
sampel penelitian dan pemahaman tentang
sifat atau karakteristiknya akan memungkinkan bagi kita untuk menggeneralisasi
sifat atau karakteristik tersebut kedalam elemen populasi . Karakteristik
populasi seperti μ ( mean populasi ) , σ ( deviasi standar populasi ) , dan σ2
( varians populasi ) yang disebut sebagai parameter . Unit sampling adalah
unsur atau set elemen yang tersedia untuk seleksi di beberapa tahap proses
sampling.
v
Alasan
Sampling
Alasan penggunaan
sampeling adalah untuk memudahkan peneliti daripada harus mengumpulkan data
dari seluruh populasi. Dalam investigasi penelitian yang melibatkan beberapa
ratus dan bahkan ribuan elemen, itu akan hampir mustahil untuk mengumpulkan
data dari tes atau memeriksa setiap elemen .
v
Kelebihan
Sampling
-
Biaya
yang lebih sedikit
-
Kesalahan
akibat kelelahan akan berkurang
-
Hemat
waktu
-
Pembuangan
beberapa elemen dapat dihindari
v
Proses
Sampling
Langkah-langkah utama dalam
sampling:
-
Tentukan
populasi.
-
Tentukan
kerangka sampel
-
Tentukan
rancangan sampling
-
Tentukan
ukuran sampel yang sesuai
-
Jalankan
proses pengambilan sampel
TEKNIK
SAMPLING
v
Probability
Sampling
Ketika
elemen dalam populasi memiliki kemungkinan terpilih sebagai subyek dalam
sampel, maka kita mengambil jalan yaitu desain probability sampling.
Probability sampling dapat tidak terbatasi simple
random sampling atau dibatasi kompleks
probability sampling.
§
Simple Random Sampling
Dalam
Simple Random Sampling , setiap elemen dalam populasi yang known and equal memiliki kesempatan untuk terpilih sebagai
subjek. Cara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya
cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada
pada setiap unsur atau elemen populasi
tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya.
ü
Prosedur
:
-
Setiap
elemen memiliki kesempatan dikenal dan setara untuk dipilih
-
Susun
“sampling frame”
-
Tetapkan
jumlah sampel yang akan diambil
-
Tentukan
alat pemilihan sampel
-
Pilih
sampel sampai dengan jumlah terpenuhi
ü
Karakteristik
:
-
sangat
digeneralisasikan
-
mudah
dipahami
-
Bingkai
populasi handal diperlukan
§
Systematic Sampling
Jika
peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil
data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan. Cara
ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara sistematis,
yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.
ü
Prosedur
:
-
Setiap
elemen n, dimulai dengan pilihan acak dari suatu unsur antara 1 dan n
-
Susun
sampling frame
-
Tetapkan
jumlah sampel yang ingin diambil
-
Tentukan
K (kelas interval)
-
Tentukan
angka atau nomor awal di antara kelas interval tersebut secara acak atau random
– biasanya melalui cara undian saja.
-
Mulailah
mengambil sampel dimulai dari angka atau nomor awal yang terpilih.
-
Pilihlah
sebagai sampel angka atau nomor interval berikutnya
ü
Karakteristik
:
-
Idem
sampel acak sederhana
-
Mudah
daripada simple random sampling
-
Terdapat
bias sistematis ketika elemen tidak terdaftar secara acak
§
Stratified Random Sampling
Karena
unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai
arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian, maka peneliti dapat mengambil
sampel dengan cara ini.
ü
Prosedur
:
-
Bagi
penduduk kedalam strata
-
Sertakan
semua strata
-
Seleksi
acak dari unsur strata
.
sebanding
.
disproporsional
ü
Karakteristik
:
-
Interstrata
heterogenitas
-
Intrastratum
homogenitas
-
Termasuk
didalamnya semua sub-populasi yang relevan
§ Cluster Sampling
Teknik
ini biasa juga diterjemahkan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan gugus.
Berbeda dengan teknik pengambilan sampel acak yang distratifikasikan, di mana
setiap unsur dalam satu stratum memiliki karakteristik yang homogen (stratum A
: laki-laki semua, stratum B : perempuan semua), maka dalam sampel gugus,
setiap gugus boleh mengandung unsur yang karakteristiknya berbeda-beda atau
heterogen.
ü
Prosedur
:
-
Bagi
penduduk di cluster
-
Pilihan
acak dari cluster
-
Sertakan
semua elemen dari cluster terpilih
ü
Karakteristik
:
-
Intercluster
homogenitas
-
Intracluster
heterogenitas
-
Mudah
dan biaya yang efisien
-
Korespondensi
yang rendah dengan kenyataan
v
Nonprobability
Sampling
§
Convenience
Sampling
Dalam
memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan
kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi
ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut.
§
Judgment
Sampling
Adalah
sampel yang dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang
paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.. Misalnya untuk memperoleh
data tentang bagaimana satu proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan,
maka manajer produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan
informasi.
§
Quota
Sampling
Teknik
sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional,
namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.
§ Snowball Sampling – Sampel Bola Salju
Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi
penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya
bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia
minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa
dijadikan sampel.
0 komentar:
Posting Komentar