Pengertian Kinerja dan Manfaatnya
Kinerja adalah pelaksanaan
fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan,suatu prestasi,
suatu pameran umum keterampilan. Kinerja pada dasarnya adalah apa
yangdilakuakan dan tidak dilakukan karyawan. Kinerja merupakan suatu kondisi
yang harus diketahuidan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui
tingkat pencapaian hasil suatuinstansi dihubungkan dengan visi yang diemban
suatu organisasi atau perusahaan sertamengetahui dampak positif dan negatif
dari suatu kebijakan operasional.Penilaian kinerja merupakan bagian penting
dari seluruh proses kekaryaan karyawan yangbersangkutan.
Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja.
Bagikaryawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai
hal sepertikemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya
bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.
Bagi organisasi atau perusahaansendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting
artinya dan peranannya dalam pengambilankeputusan tentang berbagai hal, seperti
identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi,
program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain
dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif.
Struktur
Organisasi dan Penilaian Kinerja Keuangan Setiap Segmen dan
Organisasi Secara Keseluruhan
Struktur
Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yangada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaanantara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Dalamstruktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor dan kepadasiapa.Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Adanya
spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya
standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya
koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran
seluruh organisasi.
Penilaian Kinerja Organisasi dengan Balanced Scorecard
Dalam perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan untuk
sukses mencapai tujuannya. BSC memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki
sistem strategi manajementradisional. Strategi manajemen tradisional hanya
mengukur kinerja organisasi dari sisi keuangan saja dan lebih menitik beratkan
pengukuran pada hal-hal yang bersifat tangible, namun perkembangan bisnis
menuntut untuk mengubah pandangan bahwa hal-hal intangible juga berperan dalam
kemajuan organisasi. BSC menjawab kebutuhan tersebut melalui sistem manajemen
strategikontemporer, yang terdiri dari empat perspektif yaitu: keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis (Mulyadi, 2001, p.18) adalah mampu menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut (1) komprehensif, (2) koheren, (3)seimbang dan (4) terukur
Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis (Mulyadi, 2001, p.18) adalah mampu menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut (1) komprehensif, (2) koheren, (3)seimbang dan (4) terukur
Untuk pengertian Balanced Scorecard sendiri, Balanced Scorecard terdiri dari
dua kata, yaitu kata Balanced dan kata Scorecard.
Kata score dapat diartikan sebagai suatu
penghargaan atas poin-poin yang dihasilkan. Dengan pengertian yang lebih bebas, scorecard juga berarti suatu kesadaran bersama
untuk mencatatkan hasil pengukuran tersebut sebelum dilakukan evaluasi.
Sedangkan tambahan kata “balanced” di depan kata “score”
maksudnya adalah bahwa angka-angka atau scoretersebut harus mencerminkan
keseimbangan antara sekian banyak elemen penting. Dengan begitu, Balanced Scorecard merupakan metode pengukuran strategi
yang melihat bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh aspek
keuangan saja, tetapi juga oleh aspek non keuangan. Berikut ini disajikan model
sistem Balanced Scorecard tersebut.
Dalam Balanced
Scorecard dinyatakan, adanya
keseimbangan antara berbagai ukuran eksternal para pemegang saham dan pelanggan
dengan berbagai ukuran internal proses bisnis dan
pembelajaran dan pertumbuhan. Keseimbangan juga dinyatakan dengan berjalan beriringan antara semua ukuran hasil yang
dicapai oleh perusahaan pada masa lalu dengan semua
ukuran faktor pendorong kinerja masa depan perusahaan.
Berikut ini berbagai perspektif yang diukur dalam Balanced Scorecard, yaitu:
1.
Perspektif Keuangan
Pada setiap perusahaan yang ada,
laporan keuangan merupakan indikator yang dapat menginformasikan kepada
pimpinan perusahaan, apakah perusahaan tersebut mengalami perkembangan dalam
usahanya atau tidak.
2.
Perspektif
Pelanggan
Jikalau ada pelanggan
yang tidak puas, maka mereka akan mencari produsen lain yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Kinerja yang buruk dari perspektif ini akan menurunkan jumlah
pelanggan di masa depan, meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik.
3.
Perspektif Proses
Bisnis Internal
Analisis proses bisnis internal,
memungkinkan manajer perusahaan untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka
berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi
pelanggan. Yang paling menarik dari perspektif ini adalah perspektif ini harus
didesain dengan hati- hati oleh mereka yang paling mengetahui misi perusahaan,
yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh konsultan luar karena dalam perpektif
ini memungkinkan unit bisnis untuk:
-
Memberikan proposisi (keseimbangan) nilai yang akan menarik
perhatian dan mempertahankan pelanggan dalam segmen pasar sasaran.
-
Memenuhi harapan keuntungan
finansial yang tinggi para pemegang saham.
4.
Perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan
Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini dapat
dikatakan bersumber dari faktor sumber daya manusia, sistem dan prosedur
organisasi. Termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai dan budaya
perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan organisasi. Dalam
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasi infrastruktur yang
harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kerja
jangka panjang, yang merupakan suatu perspektif yang tidak dimiliki oleh
perspektif lain, karena dalam perspektif pelanggan,
finansial dan bisnis internal mempunyai kesenjangan yang besar antara kemampuan
orang, sistem dan prosedur yang ada pada saat ini dengan yang dibutuhkan untuk
mencapai kinerja yang diinginkan.
sumber :
Garrison,
Ray H.; Noreen; dan Brewer. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat, 2006
Scribd. “Kinerja
Keuangan Organisasi dan Kinerja Terintegrasi Organisasi.” (Online). http://id.scribd.com/doc/54038546/Kinerja-Keungan-Organisasi-Dan-Kinerja-Terintegrasi-Organisasi
(diakses tanggal 15 April 2013)
Alicia. “Pengukuran Kinerja dengan
Balanced Scorecard.” (Online). http://aliciakomputer.wordpress.com/2008/01/12/tentang-pengukuran-kinerja-dengan-balanced-scorecard/
(diakses tanggal 15 April 2013)
0 komentar:
Posting Komentar