Featured Article

Rabu, 14 Mei 2014

Teruntuk Hati

Sebentar saja, aku belum sempurna memperbaiki dan menjaganya,.
tapi mengapa rasanya terlalu cepat, kau dengan seenaknya datang dan mengambil tempat di dalamnya,..
ataukah memang sudah saatnya?
namun aku belum sempurna memperbaiki dan menjaganya,..
sebentar saja, aku masih belajar, memperbaiki diri,
hanya sebentar, sampai aku memantaskan diri ku,..
tapi mengapa kau dengan entengnya berlalu lalang, menari - nari, tak bisa kusingkirkan?
apakah ini wajar?
apakah ini sudah seharusnya?
sebentar saja, hati ini masih menjerit meminta pada Nya untuk ditegarkan,.
masih meronta meminta pada Nya untuk ikhlas dan menyerah pada takdir Nya
sebentar saja, hati ini masih belajar banyak dari kisah - kisah teladan yang baik,.
sebentar saja, hati ini harus menjaga dirinya, menjaga iman nya,.
bagaimana jika kita sama - sama menikmati saja masa - masa ini,..
masa - masa dimana kita masih belajar memperbaiki diri,.
masa - masa dimana kita masih berusaha yang terbaik untuk diri kita masing - masing,.
masa - masa dimana seharusnya menjadi masa - terbaik dalam kehidupan kita,.
sebentar saja,.
teruntuk hati, yang terbiasa dengan keambiguan,.
terbiasa dengan menyembunyikan yang ada didalamnya,.
teruntuk hati yang terbiasa dengan penjagaan,..
terbiasa menjaga diri agar tidak keluar dari aturan yang telah ditetapkan Nya
teruntuk hati yang terbiasa dengan ikhtiar,..
terbiasa dengan ikhtiar yang seharusnya, hanya ikhtiar untuk memperbaiki diri dan meminta pada Nya,..
sebentar saja,..
sampai kita sama - sama telah lelah berihktiar,..
telah sampai di titik puncak perasaan kita,..
sampai kita sama - sama telah menyerah dan ikhlas pada takdir Nya,..
menerima dengan lapang dada apa yang telah di guratkan Nya,..
bukankah hanya sebentar?
tidak selama nya harus seperti ini,..
sebenar saja,.
teruntuk dirimu, hati yang telah terbiasa dengan penjagaanya,..
namun, mengapa harus dirimu?
entahlah, akupun tak mengerti,.
biarkan saja,.
karena Tuhan pemilik hati ini akan berbaik hati menunjukkan siapa yang akan bertahta didalam hati selain diri Nya,..
biarkan saja,..
toh ini hanya sebentar,..
kita hanya harus berihtiar dengan benar,..
selanjutanya biarkan Tuhan, pemilik hati ini yang bertindak,.
karena tidak ada kebetulan di dunia ini,.
semua telah diatur oleh perancang skenario hidup terbaik,..
:)
yah, teruntuk hati,..
bersabarlah,..

By : Ulviana Humairah

Popular Posts