Minggu, 26 Januari 2014

Kasus 3 – 4 Rendel Company_Sistem Pengendalian Manajemen


Fred Bevins, pengendali perusahaan Rendel Company sangat prihatin terhadap status organisasi dari pegendali divisinya. Pada tahun 1985 dan tahun-tahun sebelumnya, para pengendali divisi memberikan laporan kepada para manejer umum divisi mereka. Meskipun bevins mengetahui praktik ini bisa berlaku divisi-divisi lainnya dari organisasi perusahaan, dia sama sekali tidak puas dengan hal ini. Keinginannya untuk melakukan perubahan didorong oleh sebuah uraian mengenai tanggung jawab oprasional yang diberikan oleh pengendali perusahaan martex.
Rendel Company memiliki tujuh divisi operasi : yang terkecil mempunyai angka penjualan pertahun sebesar $50 juta, sementara angka penjualan pertahun yang terbesar sebanyak $500juta. Masing-masing divisi bertanggung jawab kepada bagian pembuatan dan peasaran d sector produksinya masing-masing. Sejumlah bagian dan komponen ditransfer diantara divisi, namun volume bisnis antar divisinya tidaklah besar.
Perusahaan tersebut sudah terjun dalam bisinis yang menguntungkan selama 50 tahun. Pada akhrinya dasawarsa 1970-an, meskipun perusahaan tersebut harus menghasilkan laba, angka pertumbuhannya menurun dengan pesat. James Hodgkin, yang kemudian menjadi presiden, telah disewa pada tahun 1980 oleh oara direktur yang sangat prihatin dengan situasi ini. Jabatan pertamanya adalah sebagai kontroler. Dia kemudian menjadi wakil presiden pada tahun 1983 dan presiden pada tahun 1984. Bevins bergabung dengan perusahaan sebagai asisten kontroler pada tahun 1981, yaitu pada saat dia berusia 33 tahun. Dia menjadi kontroler pada tahun 1983.Pada tahun 1980, organisasi kontroler perusahaan terutama bertanggung jawab untuk :
1. Pencatatan keuangan
2. auditing internal
3. Analisis permintaan anggaran modal.
Diperusahaan ini terdapat sistem pengendalian anggaran, akan tetapi pelaporan yang dibuat sistem ini diberikan kepada manajemen puncak langsung oleh divisi operasi, dengan sedikit analisis oleh organisasi controller di perusahaan.
            Hodgkin, sebagai seorang pengendali berfikir bahwa penting bagi sebuah organisasi pengendalian perusahaan memainkan peranan yang lebih aktif dalam proses penetapan anggaran dan analisis kinerja. Secara pribadi dia mengambil peranan aktif dalam meninjau anggaran dan mempelajari laporan kinerja divisi dan menyewa sejumlah analis muda untuk membantunya. Pada tahun 1985 organisasi perusahaan mulai diisi oleh jajaran staf yang baik sehingga ia mampu memberikan perhatian yang seksama terhadap informasi yang disampaikan oleh pihak disivi.
Para pengendali divisi memberikan laporan secara langsung ke jajaran manajer umum divisi, akan tetapi controller sesalu diajak konsultasi sebulum adanya pengangkatan kontroler divisi, dan dia juga diajak konsultasi dalam kaitannya dengan kenaikan gaji bagi para kontroler divisi. Kontroler koorporat mengkhususkan pada sistem pencacatan dimana divisi-divisi itu diharapkan menyesuaikan diri dengan prosedur procedure umu yang berkaitan dengan penganggaran dan pelaporan kinerja. Akan tetapi, bisa dimengerti dengan jelas bahwa anggaran pelaporan kinerja dari divisi adalah pertanggungjawaban manejer umum divisi, dimana kontroler divisi bertindak sebagai staf pembantunya dalam mempersiapkan dokumen. Sebagai contoh secara personal maneger umum divisi mendskusikan anggarannya dengan jajaran manajemen puncak sebelum pengangkatannya, meskipu pengendali divisi biasanya hadir pada pertemuan pertemuan ini untuk memberikan informasi mengenai masalah-masalah teknis maka peranannya adalah sebagai seorang staf.
            Sebagian besar para pengendali divisi telah bekerja untuk Rendell selama 10 tahun lebih. Biasanya mereka bekerja melalui berbagai posisi dalam organisasi kontroler, baik itu posisi dikantor pusat atau pun didivisi mereka maupun di kedua tempat itu. Akan tetapi dua controller  divisi masih berada di usia 30 tahun dan hanya memiliki sedikit pengalaman di bagian controller kantor pusat sebelum mereka diangkat asisten divisi kontroler dan kemudian kontroler divisi.
            Bevins melihat adanya kesulitan yang meningkat dalam hubungan ini begitu perusahaan mulai memperkenalkan teknik-teknik pengendalian yang lebih modern. Untuk satu hal dia berpikir bahwa hubungan yang ada antara dirinya dan para pengendali divisi tidaklah terlalu dekat sehingga dia tidak dapat memacu perkembangan dan menggunakan teknik teknik baru secepat yang dia inginkan. Lebih penting lagi, dia berfikir dia tak mendapatkan informasi yang memadai tentang apa yang sesungguhnya terjadi  didivisi. Loyalitas controller divisi diberikan kepada manejer divisi dan tidak ada alasan untuk berharap agar controller divisi memberikan laporan yang terus terang, tanpa prasangka kepada bevins. Sebagai contoh, bevins cukup yakin bahwa sejumlah fakta tentang anggaran pengeluaran divisi telah ditutup-tutupi dan bahwa para controller divisi tahu tentang hal itu. Singkatnya, dia berfikir bahwa dia akan memperoleh informasi yang lebih baik tentang apa yang sesungguhnya terjadi di divisi jika laporan-laporan dari pengawas mengenai kegiatan-kegiatan divisi langsung di serahkan ke pada dirinya bukan kepada manejer divisi.
            Oleh Karena itu, Bevins sangat tertarik dengan organisasi pengendalian diperusahaan Martex setelah mendengar dari E.F. Ingraham, seorang controller martex, ketika dia berkunjung ke perusahaan itu.
            Sebelum berkunjung ke Martex, Bevins belum pernah ,mendiskusikannya dengan siapa pun. Segera setelah kunjungan tersebut Bevins membe rikan sebuah memorandum yang berisi uraian tentang kunjungannya tersebut kepada William Harrigan, asisten controller dan memintanya untuk memberikan komentar Harrigan telah bekerja untuk Rendell selama 25 tahun dan telah menjadi controller divisi sebelum bekerja dikantor pusat pada tahun 1982. Bevins sangat menghargai pengetahuannya tentang perusahaan itu dan pendapatnya mengenai persoalan – persoalan organisasional. Harrigan bisa berbicara terus terang dengan Bevins.
Komentarnya adalah sebagai berikut:
            Saya berpendapat bahwa rencana martex tidak akan bisa dijalankan disini, faktanya juga menunjukkan bahwa saya tidak begitu yakin bahwa itu bisa diterapkan di martex dengan cara yang ditunjukkan dalam cara kerja dan bagan organisasi perusahaan tersebut.
            Sebelum saya diangkat di kantor pusat, saya punya pengalaman kerja selama lima tahun. Ketika saya mengambil posisi itu, saya diberi tahu oleh pengawas perusahaan dan manejer umum bahwa fungsi saya adalah membantu manejer umum dengan seluruh kemampuan saya. Dengan cara inilah saya bekerja. Orang-orang saya mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang sangat membantu dalam mempersiapkan anggaran divisi, akan tetapi produk akhir itu mewakili pemikiran dan keputusan manejer umum dan dialah orang yang menyerahkan produk akhir itu ke pihak manejer tertinggi. Saya selalu pergi bersamanya setiap kali ada pertemuan untuk membahas anggaran dan dia sering meminta saya untuk menjelaskan sejumlah angk. Ketika laporan-laporan dipersiapkan, saya bisa memeriksanya dan menelusuri sinyal sinyal bahaya yang ada dan kemudian menyampaikan kepihak manejer umum. Dia barangkali akan bersepakat dengan saya atau bisa juga dia menunjukkan beberapa hal untuk diuraikan lebih lanjut. Dalam kasus tersebut dialah yang biasa menajlankan mesin organisasi.Bukannya saya.
            Persoalan persoalan ini seharusnya dinyatakan ke pihak manajemen, bukan kepada saya. Saya menyadari bahwa orang – orang dikantor pusat barangkali tidak berpikir bahwa pernyataan tersebut cukup penting untuk menggangu manejer dan dalam banyak kasus, mereka benar. Namun jalur itu bagaimanapun baik adanya.
            Pekerjaan controller divisi tidak lagi menjadi “sumber informasi” dan itu cukup masuk akal jika anda ingin mengatakannya demikian, tetapi di lain pihak jika kita menganggapnya sebagai mata-mata control hal itu tidak masuk akal. Hal itu bisa membuat hidup kita lebih mudah jika kita menganggap para pengendali itu bisa memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang apa yang terjadi. Tetapi jika ini menjadi posisi mereka, maka kita bisa mengharapkan manejer umum untuk memperlakukan kontroler mereka sebagai asisten yang dapat dipercaya. Pilihannya adalah apakah manejer umum akan menunjukkan orang lain untuk mengerjakan hal itu secara tidak resmi atau hal tersebut tidak bisa dikerjakan
            Saya berfikir bahwa sistem kita sudah berjalan dengan baik. Tentu saja aka nada sejumlah pembengkakan dalam anggaran kita dan tidak semua keburukan bisa dibereskan dalam penyusunan laporan asersi dan itu membuat kerja kita menjadi lebih sulit. Tetapi saya lebih suka menjalani hal ini dari pada kita harus mencari alternatifnya. Jika kita menggunakan metode Martex ( atau apa yang lebih tepat dikatakan, apa yang di klaim sebagai metode mereka) maka kita dapat pastikan bahwa kontroler divisi tidak lagi menjadi anggota tim manajemen. Merekan akan mengucilkannnya sejauh mungkin dan fungsi pengendali pun akan terlantarkan.

Pertanyaan:
1.      Filosofi organisasi apakah yang digunakan Martex dalam fungsi pengendali? Bagaimana menurut anda? Haruska Rendell menerapkan Filosofi ini?
2.      Kepada siapakah seharusnya pengendali divisi dalam Rendell company melapor? Mengapa?
3.      Bagaimana seharusnya hubungan antar pengendali perusahaan dan pengendali divisi? Langkah konkret apa sajakah yang akan anda ambil untuk membangun hubungan ini?
4.      Apakah anda akan merekomendasikan perubahan-perubahan besar dalam tanggung jawab dasar dari pengendali perusahaan atau pengendali divisi.



Penyelesaian:
1.      Filosofi yang digunakan oleh Martex adalah filosofi modern. Sebaiknya Rendell company tidak usah menerapkan filosofi Martex di organisasinya karena Saya menilai keuntungan dan kerugian dari struktur organisasi Martex dapat tidak dapat diterapkan dan dilaksanakan untuk Rendell Perusahaan untuk menyelesaikan masalah. karena kerangka kerja dan isu-isu, dapat disimpulkan bahwa meskipun setup saat ini akan menyebabkan beberapa perbedaan anggaran karena kurangnya loyalitas antara divisi controller ke controller perusahaan, mengubah struktur organisasi Martex yg akan menyebabkan perbedaan antara manajer divisi dan divisi controller sehingga mengakibatkan kecemasan di lingkungan kerja mereka yang terlalu mahal dibandingkan dengan mempertahankan setup. Dengan demikian, pengendalian harus diberikan dalam melestarikan struktur kekuasaan di setiap divisi. Lebih baik jika perusahaan menghadapi masalah kegemukan dalam anggaran biaya daripada menyerah pada perintah di setiap divisi dan mengacaukan baris mapan dari otoritas. Penjagaan pengontrolan saat ini akan lebih baik daripada mengubahnya ke dalam struktur Martex dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
2.      Pengendali divisi seharusnya melapor kepada Fred bevin karena Fred Bevin adalah seorang pengontrol pada Pengontrol Divisi dari Perusahaan Rendell. Pengontrol Divisi bertanggung jawab pada financial accounting internal, auditing, dan analysis of capital budgeting requests. Dan juga pengontrol divisi adalah pengawas organisasi dibebani dengan tanggung jawab dalam menetapkan standar biaya dan keuntungan perusahaan serta mengambil tindakan yang tepat untuk melihat apakah standar ini sudah tercapai atau belum. Sehingga diperusahaan diharapkan lebih aktif dan lebih dalam dari organisasi control perusahaan dalam proses penentuan anggaran dan analisa kinerja.
3.       Seharusnya hubungan para pengendali perusahaan dan pengendali divisi saling transparan karena orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan system pengendalian manajemen disebut sebagai kontroler perusahaan. Kontroler perusahaan biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut :

1.            Merancang dan mengoperasikan informasi serta system pengendalian
2.            Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya
3.            Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan lapora-laporan ini untuk para manajer, menganalisi program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannna ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.
4.             Melakukan supervise audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengaman yang memasai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.
Sehingga pengendali divisi  perlu langsung melaporkan ke General meneger divisi Karena fungsi General manejer divisi membicarakan budget divisinya dengan manajemen puncak dan Pengontrol Divisi hanya diminta untuk membicaraka hal-hal teknis dan dia diberlakukan sebagai staff.
4. Menurut saya tidak perlu merekomendasikan perubahan besar. Yang mesti dilakukan  Rendell Company memperjelas fungi sebenarnya dari General Maneger, pengendali perusahaan, dan pengendali divisi dan juga saling transparan dari setiap divisi. Karena  tujuan utama dari system pengendalian adalah memastikan (sejauh mungkin) tingkat keselarasan tujuan yang tinggi. Dalam proses yang sejajar dengan tujuan, manusia diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan.ss

0 komentar:

Posting Komentar