Minggu, 02 Juni 2013

Analisis Hubungan Biaya-Volume-Laba (B-V-L) Pertama

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) Pertama

A.      Pengertian dan Manfaat analisis B-V-L

Analisis biaya-volume-laba adalah satu dari beberapa alat yang sangat berguna bagi manajer dalam memberikan perintah. Alat ini membantu mereka memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume, dan laba dalam organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima elemen :

1.      Harga produk

2.      Volume atau tingkat aktivitas

3.      Biaya variabel per unit

4.      Total biaya tetap

5.      Bauran produk yang dijual

Karena analisis biaya-volume-laba membantu manajer mengerti hubungan timbal balik antar biaya-volume-laba, alat ini sangat penting dalam berbagai keputusan bisnis. Keputusan-keputusan ini mencakup misalnya produk apa yang harus dipoduksi dan dijual, kebijakan harga apa yang harus dijalankan, strategi pemasaran apa yang harus digunakan, dan struktur biaya apa yang digunakan.

Ada beberapa asumsi yang mendasari analisis biaya-volume-laba, yaitu :

1.         Harga jual konstan dalam cakupan yang relevan.

2.         Biaya bersifat liniar dalam rentang cakupan yang cukup relevan dan dapat dibagi secara akurat kedalam elemen biaya tetap dan biaya variabel.

3.         Dalam perusahaan dengan multi produksi, bauran penjualannya tetap.

4.         Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak mengalami perubahan. Unit yang diproduksi sama dengan unit yang terjual.

Margin Kontribusi

Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel. Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap dan sisanya akan menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutup beban tetap perusahaan, maka akan terjadi kerugian untuk periode tersebut. Ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk yang terjual. Untuk memperkirakan pengaruh kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap biaya, manajer cukup mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual dengan margin kontribusi yang per unit. Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan.

Margin Keamanan

Margin Keamanan adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan diatas titik impas volume penjualan. Margin keamanan menjelaskan jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi. Semakin tinggi margin keamanan, semakin rendah resiko untuk tidak balik modal. Margin keamanan juga dapat disajikan dalam bentuk presentase. Presentase ini didapat dengan membagi margin keamanan dalam dollar dengan total penjualan.

 

B.       Perbedaan titik impas dengan analisis hubungan B-V-L

Analasisi Biaya-Volume-Laba seringkali diartikan sebagai analisis titik impas. Hal ini sangat disayangkan karena analisis titik impas hanyalah satu elemen dalam analisis Biaya-Volume-Laba, walaupun merupakan elemen yang penting. Analisis titik impas didesain untuk menjawab pertanyaan mengenai seberapa jauh penjualan  dapat menurun sebelum perusahaan mengalami kerugian. Titik impas (break even) Adalah tingkat penjualan dimana laba adalah nol. ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap pertambahan produk yang terjual. Dengan menggunakan analisis  titik impas, manajer tidak perlu menyiapkan serangkaian laporan laba rugi secara lengkap untuk mengetahui tingkat pengembalian dari penjualan yang terjadi. Dalam analisis titik impas, jika tidak ada penjualan, kerugian perusahaan akan sebesar beban tetapnya. Setiap unit yang terjual akan mengurangi kerugian sebesar margin kontribusi per unit. Ketika titik impas tercapai, setiap tambahan unit terjual meningkatkan laba perusahaan sebesar margin kontribusi per unit.

Perhitungan Titik Impas

Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan atau metode margin kontribusi. Kedua metode ini akan memberikan hasil yang sama.

·      Metode Persamaan. Metode ini memusatkan pada pendekatan kontribusi hingga laporan laba rugi. Bentuk dari laporan laba rugi digambarkan dalam persamaan :

Laba = (Penjualan - Beban Variabel) – Beban Tetap

Mengubah sedikit persamaan ini menghasilkan persamaan berikut, yang banyak dipakai dalam analisis biaya-volume-laba :

Penjualan = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba

·      Metode Margin Kontribusi. Metode ini pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari metode persamaan yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan sejumlah margin kontribusi yang akan menutup biaya tetap. Untuk menemukan berapa banyak unit yang harus terjual untuk mencapai titik impas, bagilah total biaya tetap dengan margin kontribusi per unit :

C.       Metode dan Penerapan Analisis Hubungan B-V-L

Adanya penerapan pada analisis hubungan Biaya-Volume-Laba diharapkan akan memberikan dampak pengaruh dari margin kontribusi terhadap perubahan dalam biaya variabel, biaya tetap, harga jual, dan volume penjualan. Beberapa pengaruh penerapan dalam analisis hubungan B-V-L :

1.         Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan

2.         Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan

3.         Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual, dan Volume Penjualan

4.         Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap, dan Volume Penjualan

5.         Perubahan dalam Harga Jual Reguler

 

D.      Pengaruh Pajak Penghasilan dalam Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L.

Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak memainkan peranan karena perusahaan tidak membayar pajak bila tidak mendapatkan laba. Banyak perusahaan memilih menetapkan laba sasaran mereka sebagai laba bersih seteleh pajak yang mana dalam hal ini pajak penghasilan dianggap sebagai biaya. Semakin tinggi tarif pajak penghasilan akan semakin tinggi pula target yang harus dicapai.

0 komentar:

Posting Komentar