Selasa, 18 Juni 2013

SISTEM INFORMASI DARI PERSPEKTIF AKUNTAN; ETIKA dan FRAUD

SISTEM INFORMASI DARI PERSPEKTIF AKUNTAN
Lingkungan Informasi
Pembahasan mengenai SIA dimuali dengan mengetahui informasi sebagai sumber daya bisnis. Sama dengan sumber daya bisnis lain yaitu, bahan baku, modal, dan tenaga kerja. Agar dapat bertahan hidup informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam pemenuhan berbagai kebutuhan internal perusahaan maka arus informasi harus mengalir ke para pengambil keputusan serta pengguna lainnya. Arus informasi juga keluar dari perusahaan untuk memenuhi kebutuhan eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan pemegang kepentingan.
Sistem
Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Elemen-elemen sistem
v  Banyak komponen. Sebuah sistem harus berisi lebih dari satu bagian. Contohnya, sebuah ketapel yang terbuat dari kayu berbentuk cabang dua yang kemuadiandiikatkan karet ditiap  ujung cabangnya adalah sebuah sistem. Tanpa karet tersebut, ketapel bukanlah sebuah sistem.
v  Berhubungan. Suatu sistem harus menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut.  Walaupun tiap  bagian berfungsi independen dari yang lainnya, tapi semua bagiannya harus melakukan tujuan yang sama. Jika bagian tertentu tidak memberikan kontribusi pada tujuan bersama, maka bagian itu bukanlah sebuah sistem. Contohnya, sepasang sepatu roda dengan jaring gawang adalah  sebuah bagian/komponen. Tetapi keduanya tidak  memiliki tujuan bersama jadi bukan merupakan sebuah sistem.
v  Sistem vs subsistem. Perbedaan antara  keduanya tergatung dari segi  perspektif. Kedua istilah tersebut dapat saling mengantikan. Sistem disebut subsistem ketika dilihat hubungannya denga sistem yang lebih besar sehingga hanya menjadi bagian dari sistem besar tersebut.
v  Tujuan. Sistem harus mengarah ke satu atau beberapa tujuan,  jika  sistem tidak lagi mengarah ke sebuah sebuah tujuan maka sistem tersebut harus diganti.
v  Dekomposisi sistem. Dekomposisi adalah proses membagi sistem menjadi berbagai subsistem kecil. Dengan demikian kita dapat melihat dan memahami berbagai hubungan  antara subsistem secara baik. Dengan hal itu juga sistem  dapat disajikan sebagai sebuah hirarki,dan mellihat berbagai hubungan antara subsistem serta subsistem yang lebih tinggi tingkatannya.
v  Interdependensi Subsistem. Kemampuan sistem untuk mencapai tujuannya bergantung pada efektivitas fungsinya dan interaksi yang harmonis antar berbagai subsistemnya. Jika sebuah subsistem yang sangat penting rusak dan tidak dapat lagi memenuhi tujua tertentunya, makakeseluruhan ssistem  akan gagal memenuhi  tujuannya. Contohnya, jika mesin (subsistem sangat penting bagi sistem pembakaran sebuah mobil) rusak maka sistem bahan bakar akan gagal dalam tujuannya, sehingga keseluruhan sistem mengalami kerusakan. Dilain hal jika subsistem tidak  terlalu penting rusak maka, tujuan utama masih dapat  dipenuhi.
Kerangka  Kerja Untuk Sistem  Informasi
Sistem informasi adalah serangkain prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem informasi dalam perusahaan dibagi menjadi dua yaitu SIA (Sistem Informasi Akuntansi)  dan SIM (Sistem Informasi Manajemen). Perbedaan antara subsistem SIA dan SIMberpusat pada konsep transaksi. Sistem informasi menerima input, yang disebut transaksi, yang dikonversikan melalui berbagai proses menjadi informasi output, yang akan diberikan ke pengguna.
Transaksi adalah kegiatan yang mempengaruhi atau merupakan kepentingan dari perusahaan serta diproses oleh sistem informasinya sebagai unti pekerjaan. Transaksi terbagi menjadi dua jenis yaitu transaksi  keuangan dan transaksi nokeuangan.
v  Transaksi adalah kegiatan ekonomi yang memengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, dan yang dicerminkan dalam berbagai akun, serta diukur dalamberbagai ukuran keuangan. Contoh, penjualan produk ke  pelanggan, pembeliaan persediaan dari pemasok, serta pengeluaran dan penerimaan kas.
v  Transaksi nonkeuangan meliputi semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan melalui sistem informasi tetapi tidak memenuhi defenisi khusus dari transaksi keuangan. Contohnya, menambahkan pemasok baru untuk bahan baku kedalam daftar pemasok yang valid.
Sistem informasi akuntansi
Subsistem SIA memperoses transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari tiga subsistem:
v  Sistem pemrosesan transaksi, yang mendukung operasi bisnis harian melalui berebagai dokumen serta pesan untuk para pengguna diseluruh perusahaan.
v  Sistem buku besar/pelaporan keuangan, yang menghasilkan laporan, seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak, serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh hokum.
v  Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggung jawaban.
Sistem Informasi Manajemen
Dalam sebuah perusahaan pihak manajemen membutuhkan informasi yang jauh diluar kemampuan dari SIA. Dengan perkembangan ukuran perusahaan, maka akan timbul area fungsional yang membutuhkan tambahan informasi untuk perencanaan dan pengendalian produksi, perkiraan penualan, perencanaan gudang persediaan, riset pasar, dan lain sebagainya.
Model Umum SIA
v  Pengguna akhir (end user) dibagi ke dalam dua kelompok umum: eksternal dan internal. Penggunaan eksternal meliputi para kreditor, pemegang saham, calon investor, lembaga pemerintahan, kantor pajak, pemasok dan pelanggan. Pengguna internal meliputi bank,SEC,dan IRS.yang menerima sebuah informasi dalam bentuk laporan keuangan, pengembalian pajak, serta beebagai laporan lainnya yang secara hokum wajib dibuat oleh suatuperusahaan.
v  Sumber data adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk ke dalam  sistem informasi baik dari sumber internal maupun eksternal. Transaksi keuangan eksternal merupakan data yang paling umum di kebanyakan perusahaan, transaksiini termasuk didalamnya berbagai pertukaran entitas bisnis dan individu lain diluar perusahaan. transaski keuangan internal melibatkan perpindahan atau pertukaran simber daya dalam perusahaan.
v  Pengumpulan data adalah tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk ke dalam sistem valid,lengkap, dan bebas dari kesalahan. Dalam banyak hal  ini merupakan bagian yang sangat penting  karena ketika  dalam pengumpulan data terdapat kesalahan maka data yang diproses akan salah dan tentunya akan mengahsilkan output yang salah dan tidak handal.
v  Pemrosesan data  berkisar dari yang sederhana hingga yang rumit. Contohnya meliputi algoritma matematika yang digunakan dalam aplikasi penjadwalan produksi, berbagai teknik  statistic untuk perkiraan penjualan, dan dan prosedur pencatatan serta pembuatan ikjstisar dalam pembuatan aplikasi akuntansi.
v  Manajemen basis data adalah tempat penyimpanan fisik data keuangan dan nonkeuangan. Manajemen basis data melibatkan tiga pekerjaan dasar : penyimpangan, penarikan, dan penghapusan.
            ·       Atribut Data adalah bagian mendasar dari calon data yang berguna dalam basis data.
            ·       Record adalah serangkaian lengkap atribut untuk satu kejadian dalam suatu kelas entitas.
            ·       File adalah serangkaian record yang lengkap dari suatu kelas yang identik.
            ·       Pekerjaan manajemen basis data : penyimpanan,penartikan, dan penghapusan.
v  Pembutan informasi adalah proses menytusun, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi ke para pengguna. Dalam  bentuk fisiknya yang bagaimanapun, informasi yang berguna memiliki berbagai karakteristik berikut ini : relevan, tepat waktu, akurat, lengkap, dan ringkas.
            ·       Relevan. isi suatu laporan atau dokumen harus bekerja untuk suatu tujuan.
           ·      Tepat waktu. Umur suatu informasi adalah yang faktor sangat penting dalam menentukan kegunaannya.
            ·       Akurasi. Informasi harusnya bebas dari kesalahan yang signifikan.
            ·       Kelengkapan. Semua informasi yang penting bagi sebuah keputusan atau pekerjaan harus tersedia.
            ·       Ringkas. Informasi harus dikumpulak sesuai kebutuhan pengguna.
v  Umpan balik adalah suatu bentuk output yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber data. Umpan balik dapat bersifat internal atau eksternal dan digunakan untuk memulai atau mengubah proses.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi mencermin distribusi tanggung jawab, otoritas, dan akuntabilitas diseluruh perusahaan.
v  Segmen Bisnis
Perusahaan terdiri atas berbagai segmen fungsional. Perusahaan diatur menjadi beberapa segmen untuk meningkatkan efisiensi internal melalui spesialisasi tenaga kerja dan alokasi sumber daya yang efektif dari segi biaya. Ada beberapa cara untuk mengatur segmentasi perusahaan yaitu melakukan tiga pendekatan segementasi berdasarkan :
·   Lokasi geografis. Banyak perusahaan memiliki operasi yang tersebar di seluruh negara dan di seluruh dunia, hal ini dilakukan agar mendapat akses ke berbagai sumber daya, pasar, atau distribusi.
· Lini produk. Sebuah perusahaan yang memproduksi banyak jenis produk akan mengatur  organisasinya berdasarkan lini produk, dengan  menciptakan divisi terpisah untuk tiap jalur produk seolah-olah mereka merupakan perusahaan yang terpisah.
·  Fungsi bisnis. Segmentasi fungsional memabagi perusahaan ke dalam berbagai area tanggung jawab khusus berdasarkan pekerjaan. Area ini dibagi berdasarkan aliran sumber daya utama di sepanjang perusahaan.

v  Segmen Fungsional
·       Manajemen bahan baku adalah merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan baku perusahaan. Manajemen bahan baku memiliki tiga subfungsi:
-       Pembelian  adalah tanggung jawab untuk memesan persediaan dari berbagai pemasok ketika tingkat persediaan jatuh ke titik pemesanan ulang.
-       Penerimaan adalah pekerjaan menerima persediaan yang sebelumnya dipesan oleh bagian pembelian.
-       Penyimpanan merupakan aktivitas penyimpanan fisik berbagai persediaan yang diterima dan pelepasan sumber daya ini kedalam proses produksi ketika dibutuhkan.
·      Produksi. Aktivitas produksi terjadi dalam siklus konversi dimana bahan baku mentah, tenaga kerja, dan aktiva pabrik digunakan untuk membuat suatu produk jadi.
·      Pemasaran.  Pasar perlu mengetahui dan memiliki akses ke berbagai produk perusahaan. Fungsi pemasaran berhubungan dengan berbagai masalah strategi promosi, periklanan, dan riset pasar produk.
·      Distribusi. Adalah sebuah aktivitas untuk membuat produk sampai ke tangan pelanggan setelah adanya penjualan.
penjualan.
·      Personalia. Tujuannya untuk mengelola secara efektif sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Fungsi personalia yang dikembangkan secara lengkap meliputi perekrutan, pelatihan, pendidikan lanjutan, konsultasi, evaluasi, hubungan ketenagkerjaan, dan administrasi kompensasi.
·      Keuangan. Fungsi keuangan adalah mengelola sumber daya keuangan perusahaan melalui aktifitas perbankan dan perbendaharaan, manajemen portofolio, evaluasi kredit, pengeluaran kas, dan penerimaan kas.

v  Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi  mengatur  sumber daya informasi keuangan perusahaan. Fungsi ini memainklan dua peran penting di pemosesan transaksi. Pertama, akuntansi menangkap dan mencatat berbagai pengaruh keuangan dari berbagai transaksi perusahaan. Kedua, mendistribusikan informasi transaksi ke personal oprasional untuk mengoordinasikan banyak dari tugas  penting mereka.
Independensi akuntansi . Keandalan informasi sangat  bergantung pada independensi akuntansi. Sederhananya, aktivitas  akuntansi harus terpisah dan independen dari berbagai area fungsional lainnya yang menyimpan sumber daya fisik.
Fungsi Layanan Komputer
Pemrosesan Data Tepusat. Semua pemrosesan data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang ditempatkan dibagian tengah yang melayani semua pemakai diseluruh perusahaan. fungsi layanan komputer yang terpusat memiliki berbagai area seabai berikut :
·           Administrasi database, perusahaan yang diorganisasi secara terpusat mempertahankan sumber daya data mereka pada lokasi sentral yang digunakan bersama oleh semua pemakai akhir.
·           Pemrosesan data, mengatur sumber daya komputer yang digunakan untuk melakukanpemrosesan transaksi hari demi hari terdiri atas kontrol data, konversi data, operasi komputer, dan perpustakaan data.
·           Pengembangan dan Pemeliharan Sistem, kebutuhan pemakai akan sistem informasidipenuhi oleh dua fungsi yang saling terkait yaitu sistem pengembangan dan sistempemeliharaan. Sistem pengembangan bertangung jawab untuk menganalisis kebutuhanpemakai dan mendesain sistem yang baru utnuk memuaskan kebutuhan-kebutuhantersebut. Sistem pengembangan terdiri atas profesional sistem, pemakai akhir danstakeholders.
Peran Akuntan
v  Akuntansi Sebagai Pengguna
Kebanyakan perusahaan akuntansi merupakan pengguna layanan komputer yang terbanyak. Semua sistem yang memproses transaksi keuangan berdampak pada fungsi akuntansi dal;am hal tertentu. Sebagai pemakai akhir, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada para professional yang mendesain sistem mereka. Contohnya, akuntan harus menspesifikasikan berbagai aturan dan teknik akuntansi yang akan digunakan, persyaratan pengendalian internal, dan algoritma khusus untuk model depresiasi.
v  Akuntan Sebagai Desainer
Secara tradisional, para akuntan bertanggung jawab atas aspek-aspek kunci dari sistem informasi, termasuk menilai kebutuhan informasi pemakai, mendefinisikan isi dan format output laporan, menspesifikasi sumber data, memiliki peraturan akuntansi spesifik, dan menentukan kontrol yang diperlukan untuk menjaga integritas dan efisiensisistem informasi. Pada masa sekarang, tanggung jawab desain sistem dibagi diantara akuntan dan profesional komputer sebagai berkuit : fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk sistem untuk sistem konseptual dan fungsi komputer bertanggung jawab untuk sistem fisiknya saja.
v  Akuntansi Sebagai Auditor Sistem
Audit adalah bentuk dari pembuktian independen yang dilakukan oleh ahli auditor yang menyatakan pendapatnya  mengenai kewajaran dan kebenaran suatu laporan keuangan sebuah perusahaan. Layanan ini sering kali disebut sebagai fungsi pembuktian. Audit dilakukan oleh audit internal dan auditeksternal.
            ·       Audit Internal
Auditing internal merupakan fungsi penilaian dalam organisasi. Auditor internal melakukan serangkaian kegiatan atas nama organisasi, termasuk diantaranya melakukan audit laporan keuangan, mengkaji kesesuaian kegiatan operasi dengan kebijakan organisasi, mempelajari kesesuaian organisasi dengan kewajiban umum mengevaluasi efisiensi operasional, mendeteksi dan mengejar kecurangan dalamperusahaan, dan melakukan audit TI.
            ·       Audit Eksternal
Audit  eksternal sering disebut sebagai  audit independen karena dilakukan oleh kantor  akuntan publik yang independen dari manajemen perusahaajn kliennya. Peran audit eksternal telah mengalami perluasan peran meliputi.
-       Kepastian. Jasa kepastian adalah layanan professional,  termasuk fungsi pembuktian, dan yang didesain  untuk meningkatkan kualitas informasi, baik keuangan maupun nonkeuangan, yang  digunakan oleh para pembuat keputusan.
-       Audit TI biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit keuangan yang lebih luas. Audit TI melakukan pembuktian atas integritas berbagai elemen sistem informasi perusahaan yang semakin rumit karena adanya teknologi komputer. Secara berkala, auditor harus melakukan evaluasi berbagai komponen pilihan dari sistem informasi untuk menetapkan tingkat kesesuaiannya dengan tujuan serta standar pengedalian internal perusahaan.

ETIKA dan FRAUD
Isu Etka dalam Bisnis
Berbagai standar etika didapat dari adat sosial dan keyakinan pribadi yang mengakar mengenai hal-hal yang salah dan benar, yang belum tentu sama bagi setiap orang mungkin saja dua orang, yang keduanya menganggap dirinya beretika, berada dalam kubu yang berbeda mengenai suatu masalah.
Etika (ethics) berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seorang dalam membuat pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep mengenai benar dan salah, Secara lebih spesifik, etika bisnis (business ethics) melibatkan penemuan jawaban atas dua masalah-masalah yang mungkin muncul diantaranya:
Bagaimana Perusahaan Menangani Isu Mengenai etika ?
Beberapa perusahaan yang sangat berhasil memiliki pelatihan dan kesadaran akan etika sejak lama. Berbagai pendekatannya termasuk komiten yang besar dari pihak manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika, berbagai kode etika tertulis yang dengan jelas menyampaikan harapan pihak manajemen, program untuk mengimplementasikan petunjuk etika, serta berbagai teknik untuk memonitor ketaatan. Contohnya, Boeing menggunakan para manajer lininya untuk melakukan sesi pelatihan etika dan membuat nomor telepon bebas pulsa untuk memungkinkan para karyawannya melaporkan pelanggaran.
Bagaimana Peran Pihak Manajemen Dalam Mempertahankan Iklim Beretika ?
Para manajer perusahaan harus menciptakan dan mempertahankan atmosfer beretika yang sesuai; mereka harus membatasi peluang dan godaan untuk melakukan perilaku tidak beretika dalam perusahaan. Tidaklah cukup bagi para manajer untuk hanya tergantung pada kesadaran tiap orang. Orang tersebut harus disadarkan mengenai komitmen perusahaan terhadap etika di atas laba jangka pendek dan efisiensi.
Penipuan dan  Akuntan
Penipuan (fraud) merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihakl lain tersebut meyakini fakta tersebut walaupun merugikannya, berbasarkan hukum perdata, tindakan penipuan harus memenuhi lima kondisi berikut ini:
·      Penyajian yang salah, Ada pernyataan yang salah atau tidak diungkapkannya suatu fakta.
·      Fakta yang material fakta merupakan faktor yang substansial dalam mendorong seseorang untuk bertindak.
·      Niat. Ada niat untuk menipu atau mengetahui bahwa pernyataan yang dimiliki seseorang adalah salah.
·      Keyakinan yang dapat dijustifikasi, kesalahan dalam penyajian tersebut merupakan faktor substansial tempat pihak yang dirugikan bergantung.
·      Kerusakan atau kerugian, kecurangan tersebut telah menyebabkan kerusakan atau kerugian bagi korban penipuan.
Auditor biasanya berhadapan dengan dua tingkat penipuan:
·      Penipuan oleh karyawan (employee fraud) atau penipuan oleh karyawan non manajemen biasanya didesaian untuk secara langsung mengonversi kas atau  aktiva lainnya demi keuntungan karyawan.
·      Penipuan oleh pihak manajemen (management fraud) lebih sulit dilacakb daripada penipuan oleh karyawan karena sering kali tidak terdeteksi hingga kerusakan atau kerugian yang sangat besar diderita oleh perusahaan.
Faktor yang membentuk Penipuan
Berdasarkan sebuah penelitian, orang melakukan aktivitas penipuan sebagai akibat dari interaksi berbagai tekanan dalam kepribadian seseorang dan lingkungan eksternal. Berbagai tekanan ini diklasifikasi dalam tiga kategori umum yaitu, tekanan keadaan, peluang, dan karakteristik pribadi integritas).
Kerugian keuangan Akibat Penipuan

Biaya sesungguhnya dari penipuan sulit diukur karena sejumlah alasan: (1) tidak semua penipuan terdeteksi: (2) dari semua penipuan yang terdeteksi, tidak semua dilaporkan (3) dalam banyak kasus penipuan, hanya dapat dikumpulkan informasi yang tidak lengkap (4) informasi tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau ke badan penegak hukum dan (5) sering kali, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau pengadilan terhadap pelaku penipuan.

0 komentar:

Posting Komentar