Analisis Hubungan Biaya-Volume-Laba (B-V-L) Kedua
Asumsi Analisis
Hubungan B-V-L
Ada
sejumlah asumsi yang mendasari analisis cost-volume, antara lain: (1) Perubahan
tingkat pendapatan dan biaya hanya disebabkan oleh perubahan jumlah unit produk
(atau jasa) yang diproduksi dan dijual; (2) Biaya tetap dapat dipilah ke dalam
komponen tetap yang tidak berubah mengikuti perubahan tingkat output dan
komponen variabel yang berubah mengikuti tingkat output; (3) Ketika disajikan
grafik, perilaku pendapatan total dan biaya total adalah linier (artinya
digambarkan sebagai garis lurus) ketika dihubungkan dengan tingkat output dalam
suatu rentang (dan periode waktu) yang relevan; (4) Harga jual, biaya variabel
per unit, serta biaya tetap (di dalam suatu rentang dan periode waktu yang
relevan) diketahui dan konstan; (5) Analisis mencakup satu produk atau
mengasumsikan bahwa proporsi produk yang berbeda–ketika suatu perusahaan
menjual beragam produk–adalah tetap konstan ketika tingkat unit terjual total
berubah; (6) Seluruh pendapatan dan biaya dapat ditambahkan serta dibandingkan
tanpa memperhitungkan nilai waktu uang.
Penggunaan
analisis biaya-volume-laba, akuntan dapat menentukan bagaimana
perubahan-perubahan harga, volume penjualan, biaya variabel, atau biaya tetap
mempengaruhi laba operasi perusahaan.
1.Dampak Perubahan Harga
Jual. Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan titik impas penjualan,
sedangkan penurunan harga jual per unit akan menaikkan titik impas penjualan.
Dengan memakai analisis cost-volume-profit, manajer dapat menentukan besarnya
volume penjualan yang mesti berubah setelah melakukan perubahan harga supaya
dapat mencapai laba sasaran yang ditetapkan.
2. Dampak Perubahan Biaya
Variabel. Kenaikan biaya variabel akan menaikkan titik impas, sedangkan
penurunan biaya variabel akan menurunkan titik impas penjualan. Untuk memprediksi
impas pemangkasan biaya ini, manajer dapat memakai analisis cost-volume- profit.
3. Dampak Perubahan Biaya
Tetap. Biaya tetap biasanya diharapkan tidak berubah sepanjang tahun, atau
paling tidak sepanjang kisaran relevan. Setiap kenaikan atau penurunan biaya
tetap akan mengubah titik impas dan volume penjualan yang diperlukan untuk
meraih laba sasaran. Kenaikan biaya tetap akan mengatrol titik impas penjualan,
sedangkan penurunan biaya tetap akan menurunkan titik impas penjualan.
4. Dampak Perubahan
Simultan Harga dan Biaya. Dalam praktik di lapangan, harga dan biaya kerap
berubah secara simultan. Biaya variabel sering berubah dan perusahaan bereaksi
dengan mengganti harga-harga produknya. Kenaikan biaya tetap per unit dan kenaikan
harga jual akan menurunkan titik impas, selain itu banyaknya unit yang mesti dijual
oleh perusahaan agar bisa mencapai laba sasaran juga dapat menurun.
Margin of Safety
Batas
Keamanan (margin of safety) adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan
(aktual) di atas titik impas volume penjualan. Semakin tinggi margin of safety,
semakin rendah risiko untuk tidak balik modal. Dalam mengatasi margin of safety
(MS) yang rendah, salah satu solusi yang dapat dilakukan perusahaan adalah
dengan berusaha memperbaiki struktur biaya dengan menekan besarnya biaya tetap
atau berusaha memperbaiki strategi pemasaran guna meningkatkan penjualan.
Struktur Biaya
dan Operating Leverage
Manajemen perusahaan harus cermat
memilih struktur biayanya yang tepat dengan kondisi perusahaan seperti biaya
tetap yang tinggi dengan biaya variabel yang tinggi dengan biaya tetap yang
rendah tau sebaliknya. Masing-masing mempunyai kelebihan dan ekurangan, tergantung pada keadaan tertentu.
Perusahaan dengan struktur biaya tetap lebih tinggi daripada biaya variabel
akan mendapatkan laba yang lebih besar ketika penjualan meningkat dan
sebaliknya akan mengalami kerugian yang lebih besar pula ketika penjualan menurun.
Sedangkan perusahaan dengan struktur biaya variabel yang lebih tinggi daripada
biaya tetap memiliki stabiltas dan ketahanan yang lebih besar terhadap laba
ketika penjualan menurun namun dengan pertumbuhan laba yang lebih rendah meski
penjualan meningkat.
Operating
leverage adalah ukuran sensitivitas laba bersih terhadap persentase perubahan
penjualan. Operating leverage bertindak sebagai multiplier. Jika operating leverage
tinggi, persentase kecil peningkatan penjualan dapat menghasilkan persentase
yang lebih besar peningkatan laba. Dalam hal perbandingan operating leverage dua
perusahaan, Jika kedua perusahaan memiliki tingkat pendapatan dan biaya yang
sama tetapi struktur biayanya berbeda, perusahaan dengan proporsi biaya tetap
yang lebih tinggi akan memiliki operating leverage yang lebih tinggi.
Tingkat operating leverage pada
tingkat penjualan tertentu dapat dihitung dengan cara berikut:
Analisis
Multiproduk
Dalam analisis
multiproduk, perlu dilakukan pemisahan antara beban tetap langsung dan beban
tetap umum. Beban tetap langsung adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke
setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada. Beban tetap umum
adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk dan akan tetap muncul
meskipun salah satu produk dieliminasi. Margin produk impas masing masing
produk hanya akan menutup biaya tetap langsung. Sementara itu, biaya tetap umum
masih belum tertutupi. Maka dari itu, untuk mengatasi masalah tersebut dapat
dilakukan dengan melakukan bauran penjualan atau sales mix. Bauran penjualan
adalah kombinasi relatif dari berbagai produk yang dijual perusahaan.
Penentuan bauran penjualan memungkinkan untuk mengkonversi masalah multiproduk ke dalam format BVL produk tunggal. Untuk menggunakan pendekatan titik impas dalam unit, harga jual per paket dan biaya variabel per paket harus diketahui. Untuk menghitung nilai-nilai paket tersebut diperlukan bauran penjualan, harga setiap produk dan setiap biaya variabel.
Paket impas = (total biaya tetap)/(margin kontribusi per paket)
Penentuan bauran penjualan memungkinkan untuk mengkonversi masalah multiproduk ke dalam format BVL produk tunggal. Untuk menggunakan pendekatan titik impas dalam unit, harga jual per paket dan biaya variabel per paket harus diketahui. Untuk menghitung nilai-nilai paket tersebut diperlukan bauran penjualan, harga setiap produk dan setiap biaya variabel.
Paket impas = (total biaya tetap)/(margin kontribusi per paket)
Hubungan BVL dalam
Perubahan Komposisi Penjualan
Implementasi dari
perencanaan dan penyediaan yang baik tersebut dilaksanakan dengan menggunakan analisis
biaya-volume-laba yaitu dengan cara menganalisis hubungan return antara biaya
variabel, biaya tetap, volume penjualan dan harga penjualan serta efek hubungan volume unit dengan laba. Volume penjualan
dapat diartikan sebagai komposisi penjualan yang merupakan kombinasi relatif
berbagai jenis produk, terhadap total pendapatan penjualan dalam satu
perusahaan manajemen harus berusaha agar mencapai kombinasi atau komposisi
penjualan yang dapat menghasilkan jumlah laba yang paling besar dicapai jika
komposisi penjualan sebagian besar terdiri atas produk yang mempunyai laba
kontribusi yang tinggi. Perubahan komposisi penjualan dari jenis produk yang
mempunyai laba kontribusi rendah kejenis produk yang mempunyai jenis laba
kontribusi rendah mengakibatkan total laba berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar