Kamis, 06 Juni 2013

Kinerja Keuangan Organisasi Dan Kinerja Terinegrasi Organisasi

Pengertian Kinerja dan Manfaatnya
Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan,suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan. Kinerja pada dasarnya adalah apa yangdilakuakan dan tidak dilakukan karyawan. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahuidan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatuinstansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan sertamengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional.Penilaian kinerja merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yangbersangkutan.
Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Bagikaryawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal sepertikemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir. Bagi organisasi atau perusahaansendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilankeputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif.
Struktur Organisasi dan Penilaian Kinerja Keuangan Setiap Segmen dan Organisasi Secara Keseluruhan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yangada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaanantara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalamstruktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor dan kepadasiapa.Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1.      Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2.      Adanya standardisasi kegiatan kerja
3.      Adanya koordinasi kegiatan kerja
4.      Besaran seluruh organisasi.
Penilaian Kinerja Organisasi dengan Balanced Scorecard
Dalam perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya. BSC memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki sistem strategi manajementradisional. Strategi manajemen tradisional hanya mengukur kinerja organisasi dari sisi keuangan saja dan lebih menitik beratkan pengukuran pada hal-hal yang bersifat tangible, namun perkembangan bisnis menuntut untuk mengubah pandangan bahwa hal-hal intangible juga berperan dalam kemajuan organisasi. BSC menjawab kebutuhan tersebut melalui sistem manajemen strategikontemporer, yang terdiri dari empat perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis (Mulyadi, 2001, p.18) adalah mampu menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut (1) komprehensif, (2) koheren, (3)seimbang dan (4) terukur
Untuk pengertian Balanced Scorecard sendiri, Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu kata Balanced dan kata Scorecard. Kata score dapat diartikan sebagai suatu penghargaan atas poin-poin yang dihasilkan. Dengan pengertian yang lebih bebas, scorecard juga berarti suatu kesadaran bersama untuk mencatatkan hasil pengukuran tersebut sebelum dilakukan evaluasi.
Sedangkan tambahan kata “balanced” di depan kata “score” maksudnya adalah bahwa angka-angka atau scoretersebut harus mencerminkan keseimbangan antara sekian banyak elemen penting. Dengan begitu, Balanced Scorecard merupakan metode pengukuran strategi yang melihat bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh aspek keuangan saja, tetapi juga oleh aspek non keuangan. Berikut ini disajikan model sistem Balanced Scorecard tersebut.
Dalam Balanced Scorecard dinyatakan, adanya keseimbangan antara berbagai ukuran eksternal para pemegang saham dan pelanggan dengan berbagai ukuran internal proses bisnis dan pembelajaran dan pertumbuhan. Keseimbangan juga dinyatakan dengan berjalan beriringan antara semua ukuran hasil yang dicapai oleh perusahaan pada masa lalu dengan semua ukuran faktor pendorong kinerja masa depan perusahaan.
Berikut ini berbagai perspektif yang diukur dalam Balanced Scorecard, yaitu:
1.      Perspektif Keuangan
Pada setiap perusahaan yang ada, laporan keuangan merupakan indikator yang dapat menginformasikan kepada pimpinan perusahaan, apakah perusahaan tersebut mengalami perkembangan dalam usahanya atau tidak.
2.       Perspektif Pelanggan
Jikalau ada pelanggan yang tidak puas, maka mereka akan mencari produsen lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kinerja yang buruk dari perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan, meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik.
3.      Perspektif Proses Bisnis Internal
Analisis proses bisnis internal, memungkinkan manajer perusahaan untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Yang paling menarik dari perspektif ini adalah perspektif ini harus didesain dengan hati- hati oleh mereka yang paling mengetahui misi perusahaan, yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh konsultan luar karena dalam perpektif ini memungkinkan unit bisnis untuk:
-    Memberikan proposisi (keseimbangan) nilai yang akan menarik perhatian dan mempertahankan pelanggan dalam segmen pasar sasaran.
-         Memenuhi harapan keuntungan finansial yang tinggi para pemegang saham.
4.      Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini dapat dikatakan bersumber dari faktor sumber daya manusia, sistem dan prosedur organisasi. Termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai dan budaya perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan organisasi. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kerja jangka panjang, yang merupakan suatu perspektif yang tidak dimiliki oleh perspektif lain, karena dalam perspektif pelanggan, finansial dan bisnis internal mempunyai kesenjangan yang besar antara kemampuan orang, sistem dan prosedur yang ada pada saat ini dengan yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang diinginkan. 

0 komentar:

Posting Komentar