Kamis, 27 Juni 2013

Sistem Buku Besar Umum, Pelaporan Keuangan, dan Pelaporan Manajemen

I.          Sistem Buku Besar Umum
Sistem buku besar umum (General ledger system - GLS) merupakan suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Siklus transaksi memproses peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-transaksi ini mengalir ke dalam GLS dan menjadi sumber input untuk sistem pelaporan manajemen (MRS) dan FRS. Kumpulan informasi yang mengalir ke GLS berasal dari subsistem siklus transaksi.
v Voucher Jurnal
voucherJurnal merupakan sumber input bagi bku besar umum. Sebuah voucher jurnal, yang dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi. Transaksi rutin, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup, semuanya dimasukkan ke buku besar umum dari voucher jurnal. Karena Voucher jurnal harus disetujui oleh manajer yang bertanggung jawab, voucher jurnal menyediakan pengendalian yang efektif terhadap jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi.
v Basis Data GLS
Basis data GLS terdiri dari berbagai file, file master, file referensi, dan file arsip.
-        File master buku besar, merupakan file utama dalam basis data GLS.
-        File sejarah buku besar umum memiliki format yang sama dengan file master buku besar umum.
-        File sejarah voucher jurnal berisiuntuk priode masa lalu.
-        File pusat pertanggungjawaban berisi data pendapatan, pengeluaran, dan penggunaan sumber daya lainnya.
-        File master anggaran berisi jumlah anggaran untk pendapatan, biaya, dan sumber daya lainnya untuk pusat-pusat pertanggungjawaban.
v Prosebur GLS
Voucher jurnal mengalir dari sistem pemrosesan transaksi dari sumber lainnya ke departemen buku besar umum. Secra rutin, ini semua merupakan rangkuman transaksi dari akun-akun buku besar pembantu dan jurnal-jurnal khusus yang berada di siklus transaksi. Seperti yang akan dibahas berikut ini, transaksi yang paling jarang terjadi dari sistem aktiva tetap, bersama dengan jurnal penyesuaian dan jurnal pembalik dari sistem pelaporan keuangan, juga memasuki GLS dengan cara ini.

II.          Sistem Pelaporan Keuangan
III.          Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal ditetapkan oleh standar hukum dan professional. Kebanyakan dari informasi ini ada dalam bentuk laporan keuangan tradisional, pengembalian pajak, dan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh lembaga yang menerapkan peraturan tersebut.
Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para pengguna eksternal, seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah. Secara umum dapat dikatakan bahwa para pengguna informasi luar tertarik dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka memerlukan informasi yang memungkinkan merekamengamati tren kinerja selama beberapa waktu dan melakukan perbandingan di antara perusahaan yang berbeda.
v Pengguna yang Canggih Dengan Kebutuhan Informasi yang Modern
Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan kebutuhan informasinya bervariasi, laporan keuangan diarahkan ke pembaca umum. Laporan keuangan disiapkan dengan pemikiran bahwa pembacanya terdiri atas para pengguna yang canggih (sophisticated users) dengan kebutuhan informasi yang relative homogen. Denga kata lain, diasumsikan bahwa pengguna laporan keuangan memahami berbagai konvensi dan prinsip akuntansi yang diterapkan, dan bahwa laporan tersebut memiliki kandungan informasi yang berguna.
v  Proses Akuntansi Keuangan
FRS pada kenyataannya merupakan langkah terakhir dalam seluruh proses akuntansi keuangan yang dimulai dari siklus transaksi. Proses akuntansi keuangan dimulai dari status bersih di awal tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun permanen neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan langkah-langkah berukut:
-          Mencatat transaksi,
-          Mencatat di jurnal khusus,
-          Membukukan ke buku besar pembantu,
-          Membukukan ke buku besar umum,
-          Menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan,
-          Membuat jurnal penyesuaian,
-          Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian,
-          Menyiapakan neraca percobaan yang telah disesuaikan, 
-          Menyiapakan laporan keuangan,
-          Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup dan
-          Menyiapakan neraca percobaan pascapenutupan.
v  Mengendalikan FRS
Aktivitas - aktivitas FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi. Tidak seperti pemrosesan transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya fisik, kekhawatiran pengendalian terhadap FRS berkenaan dengan akurasi dan reliabilitas informasi akuntansi. Eksposur potensial dalam sistem ini terdiri dari:
-          Jejak audit yang tidak sempurna,
-          Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum,
-          Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu,
-          Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak diotorisasi.

IV.          Pengendalian Isu SAS 78/COSO
v Otorisasi Transaksi            
Ayat - ayat jurnal yang ada di buku besar umum merupakan sebuah rangkuman transaksi dan berada di bawah pengendalian yang sama. Voucher jurnal merupakan dokumen yang mengotorisasi suatu ayat jurnal ke buku besar umum. Penting bagi integritas catatam akuntansi bahwa voucher jurnal otorisasi dengan benar oleh manajer yang bertanggungjawab di departemen sumber.
v Pemisahan Tugas
Buku besar umum memberikan pengendalian verifikasi bagi proses akuntansi. Untuk melakukannya, tugas memperbarui buku besar umum harus dipisahkan dari semua tanggung jawab akuntansi dan pengawasan aktiva dalam perusahaan.
v Pengendalian Akses
Akses yang tidak diotorisasi ke akun-akun buku besar umum dapat menghasilkan kesalahan, penipuan, dan salah penyajian dalam laporan keuangan.
v Catatan Akuntansi
Jejak audit merupakan jalur yang diikuti oleh suatu transaksi melalui tahap input, pemrosesan, dan output dalam sistem pemrosesan transaksi. Dokumentasi diperlukan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat menentukan kelayakan transaksi tersebut.
v Verifikasi Independen
FRS menghasilkan dua  laporan operasional yang menjadi bukti akan keakuratan proses ini yaitu daftar voucher jurnal dan laporan perubahan buku besar umum. Daftar voucher jurnal menyediakan perincian yang relevan tentang setiap voucher jurnal yang diterima oleh FRS sebagai input. Laporan perubahan buku besar umum menyajikan pengaruh transaksi voucher jurnal pada akun buku besar umum.

V.          GL/FRS BerbasisKomputer
v GL/FRS warisan yang menggunakan pemrosesan batch dan file datar
-        Kekuatan : terletak pada pengendalian dan pelaporannya.
-        Kelemahan : tidak efisien dan rekonsiliasi yang tidak sering dilakukan.
v Rekayasa ulang GL/FRS menggunakan file akses langsung
-        Kekuatan : mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem tradisional.
-        Kelemahan : pemisahan tugas dan catatan akuntansi serta pengendalian akses.

VI.          Sistem Pelaporan Manajemen
v Factor yang Mempengaruhi MRS
Ø Proses pengambilan keputusan, pengambilan keputusan rasional bukan merupakan tindakan spontan. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan antara lain : mengidentifikasi masalah; mengevaluasi solusi alternative; mengimplementasikan solusi yang terbaik; dan melakukan pemeriksaan pasca implementasi. Langkah-langkahnya sbb:
-        Mengidentifikasi masalah, pengambilan keputusan biasanya tidak bisa memecahkan suatu masalah sebelum mengidentifikasinya dengan baik. Olehkarena itu langkah ini merupakan proses yang sangat penting.
-        Mengevaluasi Solusi Alternatif, setelah mengidentifikasi masalah, pengambil keputusan menghadapi tindakan-tindakan alternatif. Paling tidak, ia menghadapi pilihan untuk melakkan tindakan atau tidak melakukan tindakan.
-        Implementasi Solusi Terbaik, tahap implementasi dari proses penggambilan keputusan melibatkan sejumlah besar perencanaan yang terperinci.
-        Melakukan Peninjauan Pascaimplementasi, langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan adalah melakukan kegiatan ini untuk proyek yang baru yang diimplementasikan.
Ø Prinsip-prinsip manajemen, Prinsip yang langsung mempengaruhi MRS adalah formalisasi pekerjaan; pertanggung jawaban dan wewenang; jangkauan pengendalian; dan manajemen dengan pengecualian.
Ø Fungsi, tingkat, dan jenis keputusan manajemen, fungsi perencanaan danpengendalian manajemen secara mendasar memengaruhi sistem pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas-aktivitas yang akan dating suatu perusahaan. keputusan perencanaan dan pengendalian sering diklasifikasikan menjadi :
-        Perencanaan Strategis
-        Perencanaan Taktis
-        Keputusan Perencanaan Taktis
-        Keputusan Pengendalian Manajemen
-        Keputusan Pengendalian Operasional
Ø Struktur Masalah
Struktur masalah memiliki tiga elemen, antara lain : (1.) Data – nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor dengan masalah tersebut; (2.) Prosedur – urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah; dan (3.) Tujuan – hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
Ø Jenis-jenis Laporan Manajemen
-        Tujuan laporan : mengurangi tingkat ketidak pastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil keputusan, dan mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif.
-        Pelaporan terprogram : memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi pengguna.
-        Atribut laporan : agar lebih efektif, suatu laporan harus memiliki atribut antara lain relevan, ringkas, berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.
-        Pelaporan khusus : sumber data untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep yaitu penggalian data. Dan ada dua pendekatan umum untuk pendekatan data, antara lain model verifikasi dan model penemuan.
Ø Akuntansi Pertanggung jawaban
Dua tahap akuntansi pertanggung jawaban yaitu  :  (1.) Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan atau anggaran yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer; dan (2.) Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Untuk mencapai akuntabilitas, aktivitas bisnis secara teratur mengorganisasikan kegiatan operasi kedalam unit-unit yang disebut sebagai pusat pertanggung jawaban, dengan bentuk yang paling umumya itu pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.
Ø Pertimbangan Perilaku
-        Keserasian tujuan;
-        Informasi yang berlebihan; dan

-        Ukuran kinerja yang tidak tepat.

0 komentar:

Posting Komentar