Minggu, 02 Juni 2013

Akuntansi Pajak Penghasilan

I.            Dasar Akuntansi untuk pajak penghasilan
Laba keuangan sebelum pajak adalah istilah pelaporan keuangan yang sering diacu sebagai laba sebelum pajak, laba untuk tujuan pelaporan keuangan, atau laba untuk tujuan pembukuan. Laba keuangan sebelum pajak ditentukan menurut GAAP dan diukur dengan tujuan memberikan informasi yang bergunan bagi investor dan kreditor.
Laba kena pajak atau laba untuk tujuan pajak, adalah istilah akuntansi pajak yang digunakan untuk menunjukkan jumlah yang menjadi dasar perhitungan hutang pajak perusahaan. laba kena pajak ditentukan menurut peraturan Internal Revenue (peraturan pajak) yang dirancang untuk mendapatkan uang guna mendukung operasi pemerintah.
Ilsutrasi untuk melihat perbedaan antara Laba Keuangan sebelum pajak dan Laba Kena Pajak
Asumsikan bahwa Chelsea Inc. melaporkan pendapatan sebesar $130.000 dan beban sebesar $60.000 pada masing-masing dari tiga tahun pertama operasinya.
Chelasea INC
Pelaporan GAAP

2002
2003
2003
Total
Pendapatan
$130.000
$130.000
$130.000

Beban
60.000
60.000
60.000

Laba Keuangan sebelum pajak
$70.000
$70.000
$70.000
$210.000
Beban pajak penghasilan (40%)
$28.000
$28.000
$28.000
$84.000
Untuk tujuan pajak yang (menjadi peraturan perpajakan), Chelsea ,elaporkan beban yang sama kepada IRS dalamk setiap tahunnya, tetapi pendapatan kena pajak adalah $100.000 pada tahun 2002, $150.000 pada tahun 2003, $140.000 pada tahun 2004.
Chelasea INC
Pelaporan GAAP

2002
2003
2003
Total
Pendapatan
$100.000
$150.000
$140.000

Beban
60.000
60.000
60.000

Laba kena pajak
$40.000
$90.000
$80.000
$210.000
Hutang pajak penghasilan (40%)
$16.000
$36.000
$32.000
$84.000

Beban pajak penghasilan dan hutang pajak penghasilan berbeda selama tiga tahun tetapi jumlah totalnya sama.
Chelasea INC
Bbeb pajak dan hutang pajak penghasilan

2002
2003
2003
Total
Beban Pajak Penghasilan
$28.000
$28.000
$28.000

Hutang pajak penghasilan
16.000
36.000
32.000

Perbedaan
$12.000
($8.000)
($4.000)
$0

II.            Kewajiban Pajak yang Ditangguhkan
Kewajiban Pajak yang Ditangguhkan adalah konsekuensi pajak yang ditangguhkan yang disebabkan oleh perbedaan sementara kena pajak.dengan kata lain, kewajiban pajak yang ditangguhkan menunjukkan kenaikan hutang pajak di tahun-tahun mendatang sebagai akibat dari perbedaan sementara kena pajak yang terjadi pada akhir tahun berjalan.
Pada contoh Chelsea Inc. bahwa hutang pajak penghasilan adalah $16.000 ($40.000 x 40%) pada tahun 2002. Selain itu, juga terdapat perbedaan sementara pada akhir tahun karena pendapatan dan piutang usaha yang terkait dilaporkan secara berbeda untuk tujuan pembukuan dan pajak. Dasar pembukuaan untuk piutang usaha adalah $30.000 dan dasar pajaknya adalah nol. Jadi, total kewajiban pajak yang ditangguhkan pada akhir tahun 2002 adalah $12.000 yang dihitung sebagai berikut:
Dasar pembukuan untuk piutang usaha
$30.000
Dasar  Pajak untuk piutang usaha
-0-
Perbedaan sementara kumulatif pada akhir tahun 2002
$30.000
Tarif Pajak
40%
Kewajiban pajak yang ditangguhkan pada akhir tahun 2002
$12.000

Cara lain menghitung kewajiban pajak yang ditangguhkan adalah dengan membuat skedul yang menujukkan jumlah  kena pajak yang dijadwalkan di masa depan sebagai akibat dari perbedaan sementara yang ada sekarang. Skedul semacam itu khususnya bermanfaat apabila perhitungan menjadi semakin rumit.

Tahun –tahun mendatang


2003
2004
Total
Jumlah kena pajak dimasa depan
$20.000
$10.000
$30.000
Tarif Pajak
40%
40%

kewajiban pajak yang ditangguhkan pada akhir tahun 2002
$8.000
$4.000
$12.000

Karena tahun 2002 merupakan tahun pertama bagi Chelsea beroprasi, maka tidak ada kewajiban pajak yang ditangguhkan pada awal tahun. Beban pajak penghasilan untuk tahun 2002 dihitung sebagai berikut :
Kewajiban pajak  yang ditangguhkan pada akhir 2002
$ 12.000
Kewajiban pajak yang ditangguhkan pada awal 2002
-0-
Beban pajak yang ditangguhkan untuk 2002
12.000
Beban pajak berjalan untuk  tahun 2002
16.000
beban pajak penghasilan (total) untuk tahun 2002
$28.000

Perhitungan ini menunjukkan bahwa beban pajak penghasilan mempunyi dua komponen- beban pajak tahun berjalan (yaitu jumlah hutang pajak penghasilan selama periode berjalan) dan beban pajak yang ditangguhkan. Beban pajak yang ditangguhkan adalah kenaikan saldo kewajiban pajak yang ditangguhkan dari awal hingga akhir periode akuntansi.
Ayat jurnal tahun 2002 sebagai berikut :
Beban Pajak penghasilan
28.000

         Hutang Pajak Penghasilan

16.000
         Kewajiban Pajak yang ditangguhkan

12.000

Pada akhir tahun 2003 perbedaan antara dasar pembukuan dan dasar pajak untuk piutang usaha adalah $10.000. Perbedaan ini lalu dikalikan dengan tariff pajak yang berlakuuntuk mendapatkan angka kewajiban pajak yang ditangguhkan sebesar $4.000 ($10.000 x 40%) yang akan dilaporkan pada akhir tahun 2003. Hutang pajak penghasilan untuk tahun 2003 adalah sbb :
Kewajiban pajak  yang ditangguhkan pada akhir 2003
$ 4.000
Kewajiban pajak yang ditangguhkan pada awal 2003
12.000
Beban (manfaat) pajak yang ditangguhkan untuk 2003
(8.000)
Beban pajak berjalan untuk  tahun 2003
36.000
beban pajak penghasilan (total) untuk tahun 2003
$28.000

Ayat jurnal tahun 2003 sebagai berikut :
Beban Pajak penghasilan
28.000

Kewajiban Pajak yang ditangguhkan
  8.000

Hutang Pajak Penghasilan

36.000

III.            Penyajian dalam Laporan Laba Rugi
Dengan memakai informasi Chelsea Inc. tahun 2002, laporanlaba rugi Chelsea dapat dilaporkan sebagai berikut :
CHELSEA INC
Laporan Laba rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002
Pendapatan

$130.000
Beban

60.000
Laba sebelum pajak penghasilan

70.000
Beban Pajak penghasilan


Tahun Berjalan
$16.000

Ditangguhkan
12.000
28.000
Laba Bersih

$42.000

 Seperti telah diilustrasikan, baik bagian tahun berjalan (jumlah hutang pajak penghasilan untuk periode tersebut) maupun bagian yang ditangguhkan dari beban pajak penghasilan yang dilaporkan. Pilihan lain adalah cukup melaporkan total beban pajak penghasilan dalam laporan laba rugi, kemudian dalam catatan atas laporan keuangan ditunjukkan bagian tahun berjalan dan bagian yang ditangguhkan. Beban pajak penghasilan sering disebut sebagai “Provisi untuk Pajak Penghasilan”. Jika menggunaklan terminologi ini, maka provisi tahun berjalan adalah $16.000 ddan provisi untuk pajak  yang ditangguhkan adalah $12.000.

IV.            Aktiva Pajak yang ditangguhkan
Aktiva pajak yang ditangguhkan adalah konsekuensi pajak yang ditangguhkan akibat adanya perbedaan sementara yang dapat dikurangkan. Dengan kata lain, aktiva pajak yang ditangguhkan menunjukkan kenaikan pajak yang yang dapat diminta kembali (atau dihemat) ditahun-tahun mendatang sebagai akibat dari perbedaan sementara yang dapat dikurangkan yang terdapat pada akhir tahun berjalan.
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Hunt.co menangung kerugian serta kewajiban terkait sebesar $50.000 dalam tahun 2002 untuk tujuan pelaporan keuangan karena adanya penundaan perkara pengadilan. Jumlah ini tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak sampai periode kewajiban itu dibayar, yang diperkirakan sampai tahun 2003. Akibatnya, akan timbul suatu jumlah yang dapat dikurangkan pada tahun 2003 ketika kewajiban itu  (estimasi kewajiban perkara) diiselesaikan, sehingga laba kena pajak menjadi lebih rendah daripada laba keuangan sebelum pajak. Perhitungan aktiva pajak yang ditangguhkan pada akhir tahun 2002 (dengan mengasumsikan tariff pajak 40%) adalah sebagai berikut :

Dasar pembukuan untuk kewajiban perkara
$50.000
Dasar  Pajak untuk piutang usaha
-0-
Perbedaan sementara kumulatif pada akhir tahun 2002
50.000
Tarif Pajak
40%
Kewajiban pajak yang ditangguhkan pada akhir tahun 2002
$20.000

Cara lain untuk menghitung aktiva pajak yang ditangguhkan adalah dengan membuat skedul yang menunjukkan jumlah yang dapat dikurangkan yang dijadwalkan di masa depan sebagai akibat dari perbedaan sementara yang dapat dikurangkan.

Tahun-tahun mendatang
Jumlah yang dapat dikurangkan di masa depan
$50.000
Tarif Pajak
40%
Aktiva pajak yang ditangguhkan
$20.000

Dengan mengasumsikan bahwa tahun 2002 adalah tahun pertama Hunt beroperasi, dan hutang pajak penghasilan adalah $100.000, beban pajak penghasilan sebagai berikut :
Aktiva pajak yang ditangguhkan pada akhir tahun 2002
$20.000
Aktiva pajak yang ditangguhkan pada awal tahun 2002
-0-
Beban (manfaat) pajak yang ditangguhkan untuk tahun 2002
(20.000)
Beban pajak berjalan untuk tahun 2002
100.000
Beban pajak penghasilan (total) untuk tahun 2002
$80.000

Manfaat Pajak yang ditangguhkan berasal  dari kenaikan aktiva pajak yang ditangguhkan sejak awal sampai akhir periode akuntansi. Manfaat pajak yang ditangguhkan adalah komponen negative dari beban pajak penghasilan. Jadi, total beban pajak penghasilan sebesar $80.000 dalam laporan laba rugi tahun 2002 terdiri atas dua unsur - beban pajak tahun berjalan sebesar $100.000 dan manfaat pajak yang ditangguhkan sebesar $20.000. untuk Hunt Co. , ayat jurnal berikut dibuat pada akhir 2002 untuk mencatat beban pajak penghasilan, pajak  penghasilan yang ditangguhkan, dan hutang pajak penghasilan.
Beban Pajak penghasilan
80.000

Aktiva Pajak yang ditangguhkan
  20.000

Hutang Pajak Penghasilan

100.000

Pada akhir tahun 2003(tahun kedua) perbedaan antara nilai bhuku dan dasar pajak untuk kewajiban perkara ini adalah Nol.  Oleh karena itu, tidak ada aktiva pajak yang ditangguhkan pada tanggal ini. Dengan mengasumsikan bahwa hutang pajak penghasilan untuk tahun 2003 adalah $140.000, perhitungan beban pajak penghasilan untuk tahun 2003 adalah sebagai berikut :
Aktiva pajak yang ditangguhkan pada akhir tahun 2003
$ -0-
Aktiva pajak yang ditangguhkan pada awal tahun 2003
20.000
Beban (manfaat) pajak yang ditangguhkan untuk tahun 2003
20.000
Beban pajak berjalan untuk tahun 2003
140.000
Beban pajak penghasilan (total) untuk tahun 2003
$160.000

Ayat jurnal untuk mencatat pajak penghasilan tahun 2003 adalah sebagai berikut :
Beban Pajak penghasilan
160.000

Aktiva Pajak yang ditangguhkan
 
20.000
Hutang Pajak Penghasilan

140.000

Total beban pajak penghasilan sebesar $160.000 dalam laporan laba rugi tahun 2003 terdiri atas dua unsur-beban pajak tahun berjalan sebesar $140.000 dan beban pajak yang ditangguhkan sebesar $20.000.

V.            Akuntansi Untuk Net Operating Loses
Net Operating Loses (NOL) terjadi untuk tujuan pajak dalam satu tahun ketika pengurangan pajak beban melebihi pendapatan kena pajak. Perusahaan mencapai penyediaan pendapatan rata-rata melalui carryback dan carryforward of net operating loses.
Loss Carryback
Melalui penggunaan loss carryback, perusahaan dapat membawa net operating loss. kembali dua tahun.
       Loss Carryforward
Sebuah perusahaan dapat melupakan loss carryback  dan hanya menggunakan pilihan loss carryforward, mengimbangi pendapatan kena pajak sampai 20 tahun.

Year                Taxable Income or Loss                      Tax rate                       Tax Paid
2007                            $ 50.000                                     35%                          $17.500
2008                            100.000                                     30%                             30.000
2009                            200.000                                     40%                             80.000
2010                            (500.000)                                     -                                     -0-
 
Contoh Loss Carryback
   Oleh karena itu, file Groh diubah pengembalian pajak untuk tahun 2008 dan 2009, menerima pengembalian dana untuk $ 110,000 (30.000 + 80,000)
Untuk Akuntansi serta tujuan pajak, yang mewakili 110.000 pengaruh pajak. Karena rugi fiskal menimbulkan pengembalian dana yang bersifat terukur dan saat realisasi
Adapun jurnalnya :
Income Tax Refund Receivable                      110.000
                 Benefit Due to Loss Carryback                                  110.000

Contoh Loss Carryforward
Jika carryback gagal untuk sepenuhnya menyerap net operating loss atau jika perusahaan memutuskan untuk tidak membawa kerugian kembali, maka dapat meneruskan kerugian hingga 20 tahun. karena perusahaan menggunakan akumulasi untuk mengimbangi pendapatan kena pajak, pengaruh pajak atas carryforward merupakan penghematan pajak masa mendatang.
Carryforward (recognition)
Untuk menggambarkan: Pada tahun 2010, perusahaan rekaman pengaruh pajak atas hilangnya 200.000 fiskal sebagai aset pajak tangguhan dari 80.000 (200.000 x 40%), dengan asumsi bahwa tingkat masa pajak yang berlaku adalah 40%:
Adapun jurnalnya :
Income Tax Refund Receivable                      110.000
                 Benefit Due to Loss Carryback                                  110.000
Deferred tax asset                                                            80.000
     Benefit due to Loss carryforward                              80.000

Manfaat pajak kini dari 110.000 adalah pajak penghasilan dikembalikan untuk tahun. Groh menentukan jumlah ini dengan menerapkan ketentuan tersebut carryback dari undang-undang pajak untuk taxable loss untuk tahun 2010. $ 80,000 adalah manfaat pajak tangguhan .Untuk tahun 2011, Asumsikan penghasilan kena pajak dari 250.000, dikenakan 40%. Grohy menghitung hutang pajak penghasilan untuk tahun 2011:

Taxable Income prior to loss carryforward      $250.000
Loss carryforward deduction                           (200.000)
Taxable income for 2011                                   50.000
Tax rate                                                               X 40 %
Income tax payable for 2011                              20.000
 
 





Groh mencatat pajak penghasilan 2011 :
Income Tax Expense                    100.000
    Deferred Tax Asset                                          80.000
    Income tax payable                                          20.000

Adapun laporan labarugi tahun 2011 :
 








Carryforward (Non-Recognition)
Kita kembali ke contoh Groh. Asumsikan bahwa kemungkinan Groh tidak akan menyadari Fiskal NOL seluruh di tahun-tahun mendatang. Groh mencatat manfaat pajak dari 110.000 terkait dengan carryback 300.000  NOL.
Adapun Jurnalnya :
Income Tax Refund Receivable                  110.000
                        Benefit Due to Loss Carryback                                  110.000

Pada tahun 2011, Penghasilan Kena Pajak dari 250.000 dikenakan tarif pajak 40%.
Adapun jurnalnya:
Deferred tax asset                                           80.000
                        Benefit Due to Loss Carryforward                 80.000

Income tax expense                                         100.000
                        Deferred tax asset                                             80.000
                        Income tax payable                                           20.000

Non recognition Revisited
Apakah perusahaan akan mewujudkan aktiva pajak tangguhan tergantung pada apakah laba fiskal memadai untuk ada atau akan ada dalam periode carryforward tersedia di bawah hukupajak.
Sumber Penghasilan Kena Pajak:
a. Apakah perusahaan memiliki perbedaan yang cukup temporer kena pajak yang berkaitan dengan otoritas pajak yang sama, yang akan menghasilkan jumlah kena pajak dikompensasi dengan saldo rugi fiskal atau kredit pajak yang belum digunakan sebelum merekberakhir.
b. Apakah ada kemungkinan bahwa perusahaan akan memiliki laba kena pajak sebelum saldo rugi fiskal atau kredit fiska berakhir.
c. Apakah saldo rugi fiskal akibat dari penyebab yang dapat diidentifikasi, yang tidak mungkin untukambuh
d. Apakah perencanaan pajak peluang yang tersedia untuk perusahaan yang akan menciptakan laba kena pajak dalam periode di mana saldo rugi fiskal atau kredit pajak yang belum digunakan.

VI.            Rekonsiliasi pajak
Pengungkapan lain yang  penting adalah rekonsiliasi antara beban pajak aktual dan tarif pajak yang berlaku. Perusahaan memberikan:
1. Rekonsiliasi antara beban pajak numerik dan produk dari laba akuntansi dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku, mengungkapkan juga menjadi dasar di mana tarif pajak yang berlaku dihitung.
2. Rekonsiliasi numerik antara tarif pajak efektif rata-rata dan tarif pajak yang berlaku, mengungkapkan juga menjadi dasar di mana tarif pajak yang berlaku dihitung.

Pengungkapan pajak penghasilan ini diperlukan karena beberapa alasan:
1. Menilai kualitas laba. Banyak investor berusaha untuk menilai kualitas laba perusahaan tertarik dalam hubungan antara laba sebelum pajak keuangan dan penghasilan kena pajak.
2. Membuat prediksi yang lebih baik dari arus kas masa depan. Pemeriksaan bagian ditangguhkan dari beban pajak penghasilan memberikan informasi mengenai apakah hutang pajak cenderung lebih tinggi atau lebih rendah di masa depan
3. Memprediksi arus kas masa depan untuk kompensasi rugi operasi. Perusahaan harus mengungkapkan jumlah dan tanggal kadaluarsa dari setiap akumulasi rugi operasi untuk tujuan pajak

0 komentar:

Posting Komentar