Kamis, 06 Juni 2013

Anggaran Induk

Pengertian dan Manfaat
Anggaran adalah rencana terperinci tentang pemerolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu. Anggaran menunjukkan rencana masa depan yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif yang formal. Penggunaan anggaran untuk mengendalikan aktivitas perusahaan disebut sebagai pengendalian anggaran.
Anggaran induk merupakan ringkasan dari rencana perusahaan yang menetapkan target tertentu untuk aktivitas penjualan, produksi, distribusi, dan pendanaan. Anggaran induk pada umumnya diakhiri dengan anggaran kas, anggaran laba rugi, dan anggaran neraca. Singkatnya, anggaran induk menggambarkan tentang rencana manajemen secara komprehensif untuk masa yang akan datang dan bagaimana rencana tersebut akan dicapai.
Perusahaan menyadari adanya banyak manfaat dari program penganggaran. Diantara manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
1.        Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen kepada seluruh organisasi.
2.   Anggaran memaksa manajer untuk memikirkan dan merencanakan masa depan. Tanpa penyusunan anggaran, maka akan terlalu banyak manajer yang harus menghabiskan waktunya untuk mengatasi berbagai masalah darurat.
3.      Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada berbagai bagian dari organisasi sehingga dapat digunakan seefektif mungkin.
4.        Proses penganggaran dapat mengungkap adanya potensi masalah sebelum masalah itu terjadi.
5.   Anggaran mengoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan cara mengintegrasikan rencana dari berbagai bagian. Penganggaran ikut memastikan agar setiap orang dalam organisasi menuju tujuan yang sama.
6.     Anggaran menentukan tujuan dan sasaran yang dapat dijadikan tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja selanjutnya.
Tipe-Tipe Anggaran
1.        Anggaran Pribadi
Hampir semua orang membuat anggaran meskipun banyak orang yang menggunakan anggaran tidak mengakui bahwa apa yang mereka lakukan merupakan aktivitas penganggaran. Pendapatan diperkirakan, pengeluaran direncanakan, dan pembelanjaan dibatasi sesuai sesuai dengan rencana. Orang juga menggunakan anggaran untuk meramalkan kondisi keuangan di masa yang akan datang untuk berbagai tujuan, seperti membeli rumah, membiayai pendidikan, atau menabung untuk dana pensiun. Anggaran-anggaran ini mungkin hanya ada dalam pikiran individu, tetapi meskipun demikian mereka sebenarnya membuat anggaran
2.        Anggaran yang Ditetapkan Sendiri
Anggaran ini merupakan anggaran yang disusun dengan kerja sama dan partisipasi penuh dari seluruh manajer pada segala tingkatan.  Estimasi anggaran yang disusun oleh manajer pada tingkat yang lebih rendah tidak dapat begitu saja diterima oleh manajer pada tingkat yang lebih tinggi. Tanpa adanya peninjauan ulang, anggaran partisipatif mungkin saja menjadi terlalu bebas atau terlalu banyak mengandung kelonggaran anggaran. Akibatnya adalah inefisiensi dan pemborosan. Dengan demikian, sebelum anggaran diterima, anggaran harus terlebih dahulu diperiksa secara cermat oleh atasan langsung. Jika anggaran tersebut dipandang memerlukan perubahan, maka perubahan tersebut harus didiskusikan dan dimodifikasikan atas kesepakatan kedua belah pihak.
Agar berhasil, pendekatan partisipatif dalam penyusunan anggaran mrnuntut bahwa seluruh manajer memahami dan menyetujui strategi organisasi. Tanpa hal tersebut, anggaran yang dianjurkan oleh manajer tingkat bawah akan kekurangan arah yang konsisten.
Penyajian Anggaran
Anggaran penjualan membantu menentukan jumlah yang perlu diproduksi. Jadi, anggaran produksi disusun setelah anggaran penjualan tersusun. Anggaran produksi kemudian digunakan untuk menentukan anggaran biaya produksi yang meliputi anggaran bahan langsung, anggaran tenaga kerja langsung, anggaran overhead manufaktur. Anggaran-anggaran ini kemudian digabungkan dengan data dari anggaran penjualan dan anggaran beban penjualan & administrasi untuk menentukan anggaran kas.
1.        Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan menyajikan lnformasi tentang perkiraan jumlah barang jadi yang akandijual oleh perusahaan dan harga jual yang diharapkan diperoleh untuk periode anggaran mendatang. jumlah barang jadi yang ingin dijual akan menentukan jumlah barang jadi yangharus diproduksi. Pada akhirnya, jumlah barang jadi yang harus diproduksi akan menentukanbahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu, penting sekali untuk dapat memperkirakan jumlah barang jadi yang akan dijual secara akuratdalam periode anggaran mendatang karna akan mempengaruhi penyusunan anggaran-anggaran lain yang ada dalam anggaraninduk.
2.        Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah anggaran yang di susun oleh perusahaan untuk menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan. Anggaran ini harus dibuat setelah anggaran penjualan disusun karena perusahaan harus menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan yang ada di anggaran penjualan.
3.        Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja langsung akan dimasukkan ke biaya tenaga kerja  langsung yang akan menjadi salah satu komponen dalam biaya produksi. Adapun  upah untuk biaya  tenaga kerja tidak langsung akan dimasukkan ke biaya overhead produksi. Biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead produksi, dan biaya bahan baku langsung adalah komponen dalam perhitungan total biaya produksi perusahaan. Setiap tahunnya, perusahaan manufaktur harus menyusun anggaran tenaga kerja langsung yang memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan berikut upah per jam untuk memproduksi barang jadi dalam satu periode anggaran.
4.        Anggaran Biaya Overhead Manufaktur
Biaya overhead produksi (factory overhead-FOH) adalah seluruh biaya yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan produksi barang dan jasa. Yang termasuk dalam biaya overhead produksi adalah biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, honor petugas pengawas, biaya listrik, biaya utilitas, dan lain-lain.
Perusahaan manufaktur memiliki tiga komponen biaya produksi, yaitu:
·           biaya bahan baku langsung
·           biaya tenaga kerja langsung, dan
·           biaya overhead produksi
5.        Harga Pokok Produksi
Setelah anggaran biaya produksi disusun, harga pokok untuk memproduksi setiap unit produk (harga pokok produksi) dapat ditentukan dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah produksi yang dianggarkan.
6.        Anggaran Beban Operasi
Setelah anggaran biaya produksi di susun, langkah selanjutnya adalah menyusun anggaranbeban operasi. Beban operasi adalah beban-beban yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan selain kegiatan produksi. Kegiatan-kegiatan yang menjadi sumber pengeluaran beban operasi umumnya terbagi dalam dua kelompok, yaitu: kegiatan penjualan danadministrasi.
7.        Anggaran Laba-Rugi
Penyusunan anggaran laba rugi bertujuan memberikan informasi kepada pihak manajemen tentang perkiraan laba atau rugi bersih yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam suatu periode anggaran.
Di bawah ini adalah sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam menyusun anggaran laba rugi.
·   Anggaran penjualan, menyedikan informasi tentang perkiraan nilai penjualan dalam satu periode anggaran.
·      Anggaran produksi, menyediakan informasi tentang nilai persediaan awal dan akhir barang jadi yang akan digunakan perhitungan beban pokok penjualan di anggaran laba rugi.
·  Anggaran biaya produksi, menyediakan informasi tentang biaya produksi dalam satu periode anggaran.
·  Anggaran beban operasi, menyediakan informasi tentang perkiraan nilai beban penjualan dan administrasi penjualan.
·  Tarif pajak penghasilan badan, tarif ini di perlukan untuk menentukan jumlah beban pajak pengghasilan yang harus ditanggung oleh perusahaan dalan satu periode anggaran.

·      Anggaran kas, meyediakan informasi tentang beban bunga, pendapatan bunga, dan beban piutang tidak tertagih.

0 komentar:

Posting Komentar