Featured Article

Minggu, 30 September 2012

Biaya Overhead Pabrik

PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang dapat digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi tifak langsung.

KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD PABRIK
Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk perlu dipertimbangkan guna mengetahui jumlah biaya yang sewajarnya dibebankan kepada produk. Dua karakteristik yang perlu dipertimbangkan tersebut adalah:
  • Hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi. Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk perlu diperhitungkan karena overhead pabrik adalah bagian dari biaya produk, tetapi pembebana overhead pabrik sulit diperhitungkan karena biaya tersebut tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai seperti pembebanan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
  • Overhead pabrik berurusan dengan elemen-elemen biaya yang berhubungan dengan perubahan biaya overhead pabrik terhadap perubahan volume produksi. Apabila overhead pabrik tersebut dihubungkan dengan perubahan volume produksi makan biaya overhead pabrik dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN TARIF OVERHEAD PABRIK
Dasar yang digunakan
Penentuan dasar tariff yang digunakan merupakan hal yang penting untuk menentukan overhead pabrik yang sewajarnya dibebankan kepada produk dan biasanya dihubungkan dengan fungsi yang diwakili oleh overhead pabrik yang akan dibebankan.
Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tariff overhead pabrik adalah:
  • Keluaran fisik adalah membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi keluaran fisik.
  • Biaya bahan langsung adalah membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan bahan baku langsung.
  • Tenaga pekerja langsung adalah membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi biaya pekerja langsung.
  • Jam kerja langsung adalah membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan jumlah jam kerja langsung.
  • Jam mesin adalah membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan anggaran jam mesin.
Pemilihan Tingkat Aktifitas
Kapasitas atau aktivitas adalah ukuran pabrik dan mesin serta jumlah personalia yang bersifat tetap yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajemen,sedangkan volume merupakan ukuran atas kegiatan .
Tingkat aktivitas yang dapat digunakan dalam menentukan tarif  overhead pabrik yang dibebankan kepada pekerjaan atau produk adalah:
Aktivitas teoritis
Aktivitas teoritis merupakan aktivitas untuk memproduksi  pada kecepatan penuh tanpa berhenti  (100%) dari aktivitas yang ditetapkan . perusahaan dianggap mampu pada tingkatan yang maksimun tanpa memperhitungkan adanya hambatan baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.
Aktivitas praktis  
Aktivitas praktis merupakan aktivitas yang memperhitungkan adanya kelonggaran untuk gangguan yang tidak dapat dihindarkan seperti : waktu yang tersisa untuk reparasi, ketidak efisienan, kemacetan, pemasangan, kegagalan, pemogokan, penanggulangan atau keterlambatan.
Aktivitas actual
Aktivitas aktual merupakan kemampuan actual yang bisa diharapkan operasi yang akan dating. Aktivitas ini juga merupakan aktivitas yang diharapkan didasarkan pada pandangan jangka pendek atau bersifat musiman,perubahan pasar dan mode.
Aktivitas normal
Aktivitas normal merupakan pemanfaatan mesin dan tenaga kerja pada tingkat rata-rata yang konstan selama jangka waktu yang panjang sehingga cukup dapat menetralisir gejolak naik turunnya produksi .

Memasukkan atau tidak memasukkan overhead pabrik tetap
Memasukkan atau tidak memasukkan overhead pabrik tetap dalam penentuan tarif overhead pabrik berhubungan dengan metode penentuan harga pokok yang digunakan. Penentuan harga pokok yang dapat digunakan yaitu metode variable costing dan metode full costing.
  • Metode harga pokok atau full costing suatau metode dalam penentuan harga pokok dengan memasukkan seluruh unsure biaya produksi , baik yang bersifat variable maupun yang bersifat tetap . tarif  biaya overhead pabrik total dapat dihitung dengan cara memperhitungakan tarif  biaya overhead pabrik tetap dan tarif  biaya overhead pabrik variable.
  • Metode harga pokok variable atau variable costing adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok hanya memasukkan biaya produksi yang bersifat variable saja. Biaya overhead pabrik tetap tidak diperhitungkan dalam penentuan harga pokok. Tariff yang diperhitungkan hanya tarif BOP tanpa memasukkan tarif BOP variable.
Overhead pabrik: direncanakan, actual dan pembebanan
Overhead pabrik direncanakan atau overhead yang dianggarkan adalah biaya bahan tidak langsung lainnya ditentukan dimuka terlebih dahulu, sedangkan overhead actual adalah biaya tidak langsung yang terjadi selama periode tersebut. 
Penggunaan overhead pabrik sesungguhnya (aktual)
Biaya overhead pabrik yang terjadi diakumulasikan atau dikumpulkan untuk tujuan: 
  • Pelaporan kepada setiap kepala departemen yang mempunya tanggungjawab atas semua biaya yang terjadi.
  • Membandingkan anggaran dengan tingkat overasi yang telah dicapai.
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik actual adalah:
Pengendali biaya overhead pabrik                  xx
            Utang usaha                                                    xx
            Beban dibayar di muka                                     xx
            Akumulasi pennyusutan                                              xx 
Penggunaan tariff overhead pabrik ditentukan di muka
Tariff overhead pabrik ditentukan di mika adalah tariff overhead pabrik ditentukan terlebih dahulu dengan membagi anggaran biaya overhead pabrik yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang dengan total dasar alokasi biaya overhead pabrik yang dianggarkan.

Overhead pabrik yang dibebankan
Overhead pabrik yang dibebankan atau FOH Applied adalah pembebanan biaya overhead pabrik ke objek biaya dengan menggunakan tariff yang ditentukan di muka.
Pengumpulan BOP-S
Jurnal pencatatan BOP-S :
        BOP-S                                               xxxx
                  Berbagai rek dikredit                            xxxx 

jika perusahaan menggunakan metode Variable costing, karena BOP-tetap tidak dibebankan ke dalam harga pokok produksi maka BOP-S yg telah dicatat kemudian dipecah menjadi 2 kelompok biaya : BOP-V sesungguhnya, dan BOP-T sesungguhnya.
Jurnal pemisahan BOP-S :
BOP-V sesungguhnya                        xxxx
      BOP-T sesungguhnya                       xxxx
   BOP-S                                             xxxx 


Perhitungan dan Analisis Selisih BOP
Metode Full Costing
Jurnal untuk menutup BOP dibebankan :
BOP dibebankan                                 xxxx
                        BOP-S                                             xxxx

Jurnal untuk mencatat selisih BOP :
            Selisih BOP                             xxxx
                        BOP-S                                     xxxx
                        (underapplied BOP)

            BOP-S                                     xxxx
                        Selisih BOP                                      xxxx
                        (overupplied BOP)

Metode Variable Costing
Jurnal untuk menutup BOP dibebankan :
BOP-V dibebankan                xxxx
BOP-V Sesungguhnya                        xxxx

Jurnal untuk mencatat selisih BOP :
Selisih BOP-V                                    xxxx
            BOP-V Sesungguhnya                        xxxx
(underapplied BOP)

BOP-V Sesungguhnya                        xxxx
Selisih BOP-V                                                xxxx
(overupplied BOP)

Perlakuan terhadap Selisih BOP
Selisih BOP dibebankan kpd rek Persediaan dan HPP
Pers BDP                                            xxxx
Pers Produk Jadi                                  xxxx
HPP                                                    xxxx
Selisih BOP                                         xxxx 

Selisih BOP diperlakukan sbg Pengurang atau Penambah BOP
HPP                                                        xxxx
                 Selisih BOP                                         xxxx 














Minggu, 23 September 2012

Konsep Dasar Manajemen Pemasaran


Structure of Marketing Theory
  • Industry Sector
  • Small vs Large Firm
  • Domestic vs International
  • Intermediaries vs end User
  • Profit vs Nonprofit
  • Consumen vs Industrial
  • Product Categories
  • Goods vs Services
Complexity of Marketing (five main dimensison)
  • Multiple decision
  • Interaction
  • Time Frame
  • Global factors
  • Multiple Factors
Pemasaran adalah proses prusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Proses marketing
Pahami pasar dan kebutuhan pelanggan dengan lima sector pelanggan dan pasar :
Konsep inti pemasaran :

  •  Kebutuhan : konsep paling dasar yang mendasari pemasaran. Keinginan : bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadiannya. Permintaan : keinginan manusia yang didukung oleh daya beli. Penawaran pasar, produk, pelayanan, pengalaman.
  •  Nilai dan kepuasan
  •  Pertukaran dan hubungan pemasaran
  •  Pasar : tempat pertemuan antara pembeli dan penjual.
          Kekuatan dalam sistem pemasaran modern :

·         Pemasok (supplier)
·         Perusahaan (company)
·         Pesaing (competitor)
·         Perantara pemasaran
·         Pasar


Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan : 

  •  Memilih pelanggan yang dilayani
  • Memilih proporsi nilai
  •  Orientasi manajemen pemasaran (5 konsep) :
- Konsep produksi
- Konsep produk
- Konsep penjualan
- Konsep pemasaran
- Konsep pemasaran sosial

Filosofi manajemen pemasaran
  •  Konsep peroduksi : falasafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dengan harga yang terjangkau dan memperbaiki produknya.
  • Konsep produk : ide bahwa konsumen akan menyukai produk yang bermutu, kinerja dan keunggulan serta perhatian perusahaan untuk memperbaiki mutu secara terus – menerus.
  • Konsep penjualan : ide bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali perusahaan mengadakan promosi dan penjualan berskala besar.
  • Konsep pemasaran : pencapaian sasaran perusaahan bergantung pada penetuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang lebih efektif dan efisien dari para pesaing lainnya.
  • Konsep pemasaran sosial : perusahaan harus menetukan kebutuhan dan keinginanpasar , melihat pasar dan memberikan kepuasan yang lebih efektif dan efisien dengan memelihara dan meperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 

Menyiapkan perencanaan dan program pemasaran yang terinteraksi.
Membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan
  • Proses menyeluruh untuk membangun dan mempertahankan hubungan pelanggan yang menguntungkan melalui penyerahan nilai dan kepuasan superior pelanggan.
  • Perubahan sifat hubungan pelanggan : memilih pelanggan secara lebih seksama, hubungan jangka panjang, dan hubungan langsung.
  • Manajemen hubungan kemitraan (partner) mitra didalam perusahaan di luar.
Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pelanggan demi tercapainya tujuan perusahaan.
Ruang Lingkup Pemasaran Baru :
  • Era digitalisasi
  • Globalisasi secara cepat
  • Kebutuhan dan tanggung jawab sosial yang lebih besar
  • Pertumbuhan pemasarn nirlaba









Kerangka Konseptual yang Mendasari Akuntansi Keuangan


Kerangka konseptual dan pengembangannya
Definisi  FASB menyatakan bahwa kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem yang koheren; sub-sub sistemnya adalah (1) tujuan (objectives) dan (2) Konsep fundamental yang saling terkait.  Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.

Tujuan Pelaporan Keuangan
  • untuk menyediakan informasi yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman yang memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi yang membuat keputusan investasi serta kredit.
  • untuk membantu investor ayang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan; dan 
  • tentang sumberdaya ekonomi, klaim terhadap sumberdaya tersebut dan perubahan di dalamnya.

Asumsi Dasar
Asumsi-asumsi  menyediakan satu landasan bagi profesi akuntansi. Jadi, asumsi dasar akuntansi adalah anggapan-anggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat dipraktikkan.
  •  Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption). Akuntansi memandang bahwa perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya).
  • Kesinambungan (going concern). Akuntansi memandang bahwa perusahaan dianggap lestari sepanjang masa, kecuali terdapat bukti sebaliknya.
  •  Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption). Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas perusahaan dan menganggap nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.
  •  Asumsi periodisitas (periodicity assumption).

Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi
  •   Biaya historis (historical cost). GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Kos (cost) memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya yaitu dapat diandalkan.
  •  Pengakuan pendapatan. Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat direalisasikan dan (2) telah dihasilkan.
  •  Prinsip Penandingan (matching principle).  Beban  untuk suatu periode ditentukan dengan mengaitkannya dengan pendapatan tertentu atau dengan periode tertentu.. Beban diakui :

§  jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau penyerahan jasa,
§  pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak terdapat hub. Langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau jasa,
§  dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak terpenuhi. Contoh: depresiasi.
  •     Prinsip pengakuan Penuh (full disclosure principles). Mengakui sifat dan jumalh informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan trade off penilaian seperti :

§  Hal-hal yang harus diungkapkan karena memprngaruhi keputusan pemakai.
§  Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat dipahami

Karakteristik kualitatif
Kualitas Primer

  • Relevansi. Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan.  Informasi itu mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dan berkaitan erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi tersebut dikatakan tidak relevan. Informasi  yang relevan harus memiliki nilai umpan balik (feed-back value), yakni mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi harapan masa lalu. Informasi juga harus memiliki nilai prediktif (predictive value) yakni dapat digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Selain itu kualitas relevan juga harus mempunyai substansi tepat waktu (timeliness). Informasi harus disajikan kepada para pemakai sebelum informasi itu kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
  • Keandalan. Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi,  netral, disajikan secara tepat serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan bagi individu-individu pemakai yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi.
  • Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus. Contoh, keandalan informasi harga perolehan fixed assets harus diuji berdasar data masa lalu yang terekam pada faktur (keobyektifan). Tetapi keandalan informasi tentang depresiasi aktiva tetap itu adalah berdasarkan konsensusa mengenai metode depresiasi yang digunakan, taksiran nilai residu, dan taksiran umur ekonomis.
  • Kenetralan (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus  bebas  dari usaha usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu.
  • Kejujuran penyajian (representational faithfulness) Penyajian yang jujur berarti adanya  kesesuaian antara fakta dan informasi  yang disampaikan.

Kualitas Sekunder
  •             Keberdayabandingan.  Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.
  •        Konsistensi.  Sebuah entitas  dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian - kejadian serupa, dari periode ke periode.


Elemen-elemen Laporan Keuangan
  •   Asset adalah manfaat ekonomik dimasa datang yg cukup pasti, yg diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu
  •  Utang adalah pengorbanan manfaat ekonomi di masa mendatang yg cukup pasti, yg timbul dari kewajiban sekarang suatu entitas tertentu untuk menyerahkan aset atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lampau
  •  Ekuitas, adalah hak residu dalam asset suatu entitas yg masih tersisa setelah dikurangi utangnya. Dalam perusahaan bisnis ekuita adalah hak kepemilikan
  • Investasi oleh pemilik, adalah kenaikan dalam aset bersih suatu perusahaan tertentu yg berasal dari pemindahan sesuatu yg bernilai ke perusahaan tersebut dari entitas lain untuk memperoleh atau menaikkan hak kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
  •  Ditribusi kepada pemilik, adalah penurunan dalam aset bersih suatu perusahaan tertentu yg berasal dari pemindahan aset, pemberi jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik menyebabkan penurunan kepemilikan
  • Comprehensive income, perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan tertentu selama satu periode yg berasal dari transaksi atau kejadian lainnya serta keadaan-keadaan lain dari sumber selain pemilik. Jadi selain dari investasi dari pemilik atau distribusi kepada pemilk
  •  Revenue, adalah aliran masuk atau peningkatan lain asset sebuah entitas atau pelunasan utangnya (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yg berasal dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktifitas lainnya yg merupakan kegiatan utama yg masih berlangsung dari entitas tersebut.
  • Expenses, adalah aliran keluar atau penggunaan lain aset atau timbulnya utang (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yg berasal dr pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lainnya yg merupakan kegiatan utama yg masih berlangsung dari entitas tersebut
  •  Gains adalah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) dari transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau kejadian serta keadaan lainnya yg mempengaruhi entitas tersebut selama satu periode, kecuali yg berasal dr pendapatan atau investasi oleh pemilik
  • Losses, adalah penurunan dalam ekuitas (aset berseih) dari transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau kejadian serta keadaan lainnya yg mempengaruhi enstitas tersebut selama satu periode, kecuali yg berasal  dari biaya atau distribusi kepada dan oleh pemilik

Pengakuan dan Pengukuran

Kriteria Pengakuan meliputi:
·         Definisi: item memenuhi definisi elemen-elemen laporan keuangan
·         Dapat diukur, item mempunyai atribut relevan yg dapat diukur dengan kereliabelan yg memadai
·         Relevanasi, informasi tentang item tersebut dapat membuat keputusan pemakai menjadi berbeda
·         Reliabilitas, informasi mewakili keadaan-keadaan sebenarnya, jujur, dapat diuji kebenarannya dan netral.

Jenis-jenis pengukuran:
·         Cost Historis
·         Cost penggganti sekarang (current replacement cost)
·         Nilai pasar sekarang (current market value)
·         Nilai realisasi (pelepasan) bersih (net relizable value)
·         Nilai sekarang (diskontoan) aliran kas masa datang

Sistem Akumulasi Biaya Produk

I.    Perbedaan Perusahaan Dagang dan    Perusahaan Manufaktur
Perusahaan adalah unit usaha yang melakukan aktivitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan barang dan jasa. Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya. Perusahaan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya ekonominya menjual dalam bentuk barang . Sedangkan perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengubah bahan dasar dari perusahaan lain dan mengolahnya menjadi output berupa produk untuk kemudian menjual barangnya kepada konsumen.
Perusahaan dagang perusahaan dagang melakukan pembelian barang dagang dan berusaha menjualnya dengan harga diatas harga pokok agar mendapat keuntungan. Pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih harga jual dengan harga pokok penjualan.
Perusahaan manufaktur memiliki kegiatan yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan dagang, karena perusahaan manufaktur melakukan kegiatan produksinya sendiri. Pada perusahaan manufaktur, barang persediaanya terbagi atas tiga yaitu : persedian bahan baku, persedian barang dalam proses dan persediaan barang jadi.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.

II.    Sistem Pengumpulan Biaya Produk
2.1  Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan pelanggan. Metode ini dibahas secara rinci di bab 5 dan digunakan apabila produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya (cost center) bersifat heterogen. Penghitungan biaya berdasarkan pesanan membutuhkan cara yang praktis untuk mengidentifikasikan setiap pesanan yang dihasilkan dan untuk membebankan paling tidak beberapa elemen biaya dari pesanan itu sendiri ke masing-masing pesanan. Catatan terinci yang menunjukkan biaya dari setiap pesanan merupakan  akun buku pembantu yang mendukung akun buku besar barang dalam proses.
Perhitunan biaya berdasarkan pesanan dapat diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan pesanan di pabrik, bengkel, dan tempat reparasi; untuk pekerjaan konstruksi dan percetakan, dan untuk pekerjaan di bidang jasa seperti firma medis, hukum, arsitek, akuntansi, dan konsultasi.
Ketika suatu pesanan diproduksi dalam jumlah tertentu untuk persediaan, perhitungan berdasarkan pesanan memungkinkan perhitungan biaya per unit. Ketika pesanan dikerjakan berdasarkan spesifikasi pelanggan, perhitungan biaya berdasarkan pesanan memungkinkan perhitungan laba atau rugi untuk setiap pesanan. Oleh karena biaya diakumulasikan ketika pesanan tersebut melalui proses produksi, biaya-biaya ini dapat dibandingkan dengan estimasi yang dibuat ketika pesanan diterima. Oleh  karena itu, perhitungan biaya berdasarkan pesanan memberikan kesempatan untuk mengendalikan biaya dan untuk mengevaluasi profitabilitas dari suatu kontrak, produk, atau lini produk.
Banyak proses manufaktur modern telah menjadi sangat terotomatisasi. Semakin banyak proses produksi yang tadinya menggunakan tenaga kerja secara intensif, seperti lini perakitan, sekarang diotomatisasi menggunakan robot. Dalam sistem yang terotomatisasi, perubahan manufaktur dapat dilakukan secara lebih efisien dibandingkan dengan system yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, karena periode pembelajaran yang dibutuhkan oleh manusia dihilangkan. Dalam proses produksi menggunakan robot, unit yang pertama diproduksi sama efisiennya dengan unit yang terakhir. Konsekuensinya, sistem robot dapat meningkatkan kemungkinan untuk memproduksi berbagai produk yang berbeda dengan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan untuk mengakumulasikan sebagian atau seluruh biaya manufaktur. Tetapi, apabila menelusuri biaya ke setiap pesanan individual adalah tidak praktis, maka perhitungan biaya berdasarkan proses mungkin dibutuhkan.

2.2  Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses mengakumulasikan biaya berdasarkan proses produksi atau berdasarkan departemen. Departemen bisa saja ada dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun perhitungan biaya berdasarkan proses, tetapi perbedaan pentingnya bahwa departemen merupakan fokus dari penelusuran biaya dalam perhitungan biaya berdasarkan proses.
Perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan ketika semua unit yang dikerjakan dalam suatu departemen atau area kerja bersifat homogen, atau ketika tidak terdapat kebutuhan untuk membedakan unit yang satu dengan unit yang lain. Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi dari suatu proses selama priode waktu tertentu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah unit produk yang telah melewati proses tersebut selama periode itu; hasilnya adalah biaya per unit.
Perhitungan biaya berdasarkan proses dapat diterapkan untuk industry seperti penggilingan gandum, pabrik minuman, pabrik kimia, dan pabrik tekstil, dimana sejumlah besar dari satu jenis produk atau beberapa jenis produk diproduksi. Metode ini juga dapat diterapkan untuk operasi perakitan dan pengujian yang melibatkan sejumlah besar barang kecil yang serupa seperti peralatan listrik, suku cadang peralatan elektronik, atau peralatan rumah tangga.
Karakteristik dari metode harga pokok proses :
·    Biaya – biaya diakumulasikan menurut departemen atau pusat biaya, dan bukan berdasarkan   pekerjaan pesanan seperti halnya dalam metodeharga pokok pesanan.
·    Biaya produksi atau pengolahan dibebankan kepada akun barang dalam proses dari masing-masing departemen.
·      Jumlah unit dari barang dalam proses dalam setiap departemen harus dinyatakan dalam bentuk tingkat penyelesaiannya dan unit yang dianggap selesai, diperoleh dengan mengonversikan jumlah unit yang belum selesai secara proporsional dengan tingkat penyelesaian pada akhir periode.
·       Biaya per unit dihitung menurut departemen atau pusat biaya.
·   Pada saat produksi selesai dalam suatu departemen produksi, jumlah unit yang selesai dan biayanya dipindahkan ke departemen produksi berikutnya atau gudang barang jadi.
·       Untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan, dan menghitung biaya baik secara total maupun per unit menurut masing-masing departemen digunakan formulir laporan biaya produksi.

III.            Manfaat Laporan Keuangan Internal Dan Eksternal
3.1  Manfaat Laporan Keuangan Internal
§  Pengelola (direksi dan manajemen)
Laporan keuangan memberikan informasi yang dugunakan dalam pengambilan keputtusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol internal. Jika informasi keuangan yang diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan dengan jernih berdasarkan data-data yang dimiliki.
§  Karyawan
Karyawan akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah perusahaan mampu memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka waktu yang lama.

3.2  Manfaat Laporan Keuangan Eksternal
§  Investor/owner
 Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal.
§  Pemeberi pinjaman
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.
§   Supplier
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya.
§   Pelanggan
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
§  Pemerintah
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak.

Popular Posts