Perusahaan adalah unit usaha yang
melakukan aktivitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan barang dan
jasa. Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan atau laba yang
sebesar-besarnya. Perusahaan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu perusahaan jasa,
perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Perusahaan dagang adalah
perusahaan yang kegiatannya ekonominya menjual dalam bentuk barang . Sedangkan
perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengubah bahan dasar dari
perusahaan lain dan mengolahnya menjadi output berupa produk untuk kemudian
menjual barangnya kepada konsumen.
Perusahaan dagang perusahaan dagang melakukan
pembelian barang dagang dan berusaha menjualnya dengan harga diatas harga pokok
agar mendapat keuntungan. Pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan
mencari selisih harga jual dengan harga pokok penjualan.
Perusahaan
manufaktur memiliki kegiatan yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan
dagang, karena perusahaan manufaktur melakukan kegiatan produksinya sendiri.
Pada perusahaan manufaktur, barang persediaanya terbagi atas tiga yaitu :
persedian bahan baku, persedian barang dalam proses dan persediaan barang jadi.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur
hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak
pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan
Rugi-Laba.
II. Sistem
Pengumpulan Biaya Produk
2.1 Sistem Perhitungan Biaya
Berdasarkan Pesanan
Dalam perhitungan
biaya berdasarkan pesanan (job order
costing), biaya diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan
pelanggan. Metode ini dibahas secara rinci di bab 5 dan digunakan apabila
produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya (cost center) bersifat heterogen.
Penghitungan biaya berdasarkan pesanan membutuhkan cara yang praktis untuk
mengidentifikasikan setiap pesanan yang dihasilkan dan untuk membebankan paling
tidak beberapa elemen biaya dari pesanan itu sendiri ke masing-masing pesanan.
Catatan terinci yang menunjukkan biaya dari setiap pesanan merupakan akun buku pembantu yang mendukung akun buku
besar barang dalam proses.
Perhitunan biaya berdasarkan pesanan dapat
diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan pesanan di pabrik, bengkel, dan tempat
reparasi; untuk pekerjaan konstruksi dan percetakan, dan untuk pekerjaan di
bidang jasa seperti firma medis, hukum, arsitek, akuntansi, dan konsultasi.
Ketika suatu pesanan diproduksi dalam jumlah
tertentu untuk persediaan, perhitungan berdasarkan pesanan memungkinkan
perhitungan biaya per unit. Ketika pesanan dikerjakan berdasarkan spesifikasi
pelanggan, perhitungan biaya berdasarkan pesanan memungkinkan perhitungan laba
atau rugi untuk setiap pesanan. Oleh karena biaya diakumulasikan ketika pesanan
tersebut melalui proses produksi, biaya-biaya ini dapat dibandingkan dengan
estimasi yang dibuat ketika pesanan diterima. Oleh karena itu, perhitungan biaya berdasarkan
pesanan memberikan kesempatan untuk mengendalikan biaya dan untuk mengevaluasi
profitabilitas dari suatu kontrak, produk, atau lini produk.
Banyak proses manufaktur
modern telah menjadi sangat terotomatisasi. Semakin banyak proses produksi yang
tadinya menggunakan tenaga kerja secara intensif, seperti lini perakitan,
sekarang diotomatisasi menggunakan robot. Dalam sistem yang terotomatisasi,
perubahan manufaktur dapat dilakukan secara lebih efisien dibandingkan dengan
system yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, karena periode
pembelajaran yang dibutuhkan oleh manusia dihilangkan. Dalam proses produksi
menggunakan robot, unit yang pertama diproduksi sama efisiennya dengan unit
yang terakhir. Konsekuensinya, sistem robot dapat meningkatkan kemungkinan
untuk memproduksi berbagai produk yang berbeda dengan menggunakan perhitungan
biaya berdasarkan pesanan untuk mengakumulasikan sebagian atau seluruh biaya
manufaktur. Tetapi, apabila menelusuri biaya ke setiap pesanan individual
adalah tidak praktis, maka perhitungan biaya berdasarkan proses mungkin
dibutuhkan.
2.2 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan
Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
mengakumulasikan biaya berdasarkan proses produksi atau berdasarkan departemen.
Departemen bisa saja ada dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun
perhitungan biaya berdasarkan proses, tetapi perbedaan pentingnya bahwa
departemen merupakan fokus dari penelusuran biaya dalam perhitungan biaya
berdasarkan proses.
Perhitungan biaya berdasarkan proses
digunakan ketika semua unit yang dikerjakan dalam suatu departemen atau area
kerja bersifat homogen, atau ketika tidak terdapat kebutuhan untuk membedakan
unit yang satu dengan unit yang lain. Perhitungan biaya berdasarkan proses
mengakumulasikan semua biaya operasi dari suatu proses selama priode waktu
tertentu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah unit produk yang
telah melewati proses tersebut selama periode itu; hasilnya adalah biaya per
unit.
Perhitungan biaya berdasarkan proses
dapat diterapkan untuk industry seperti penggilingan gandum, pabrik minuman,
pabrik kimia, dan pabrik tekstil, dimana sejumlah besar dari satu jenis produk
atau beberapa jenis produk diproduksi. Metode ini juga dapat diterapkan untuk
operasi perakitan dan pengujian yang melibatkan sejumlah besar barang kecil
yang serupa seperti peralatan listrik, suku cadang peralatan elektronik, atau
peralatan rumah tangga.
Karakteristik
dari metode harga pokok proses :
· Biaya – biaya diakumulasikan menurut
departemen atau pusat biaya, dan bukan berdasarkan pekerjaan pesanan seperti
halnya dalam metodeharga pokok pesanan.
· Biaya produksi atau pengolahan
dibebankan kepada akun barang dalam proses dari masing-masing departemen.
· Jumlah unit dari barang dalam proses
dalam setiap departemen harus dinyatakan dalam bentuk tingkat penyelesaiannya
dan unit yang dianggap selesai, diperoleh dengan mengonversikan jumlah unit
yang belum selesai secara proporsional dengan tingkat penyelesaian pada akhir
periode.
· Biaya per unit dihitung menurut
departemen atau pusat biaya.
· Pada saat produksi selesai dalam suatu
departemen produksi, jumlah unit yang selesai dan biayanya dipindahkan ke
departemen produksi berikutnya atau gudang barang jadi.
· Untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan, dan
menghitung biaya baik secara total maupun per unit menurut masing-masing
departemen digunakan formulir laporan biaya produksi.
III.
Manfaat
Laporan Keuangan Internal Dan Eksternal
3.1 Manfaat Laporan Keuangan Internal
§ Pengelola
(direksi dan manajemen)
Laporan keuangan
memberikan informasi yang dugunakan dalam pengambilan keputtusan, evaluasi
usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol internal. Jika
informasi keuangan yang diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil
keputusan dengan jernih berdasarkan data-data yang dimiliki.
§ Karyawan
Karyawan akan tertarik
dengan informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas dan profitabilitas
perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah perusahaan mampu
memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk
jangka waktu yang lama.
3.2 Manfaat Laporan Keuangan Eksternal
§ Investor/owner
Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal.
Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal.
§ Pemeberi
pinjaman
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.
§
Supplier
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya.
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya.
§
Pelanggan
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
§ Pemerintah
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak.
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak.
0 komentar:
Posting Komentar