Senin, 22 April 2013

Perilaku Biaya

Perilaku biaya berarti bagaimana biaya akan bereaksi atau merespon perubahan aktivitas bisnis. Bila aktivitas bisnis meningkat atau surut, biaya tertentu mungkin akan ikut naik atau turun atau mungkin juga tetap. Untuk tujuan perencanaan, manajer harus dapat mengantisipasi apakah yang akan terjadi; jika biaya mengalami perubahan, manajer harus tahu sejauh mana perubahannya. Untuk membantu tugas manajer tersebut, biaya biasanya dikategorikan menjadi variabel, semivariabel, dan tetap.


JENIS-JENIS PERILAKU BIAYA
BIAYA VARIABEL
     Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dinaikkan, total biaya variabelnya juga akan naik. Suatu biaya bersifat variabel dikarenakan basis aktivitasnya, yaitu ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel. Basis aktivitas juga disebut sebagai pemicu biaya ( cost driver ). Beberapa basis aktivitas yang umum adalah jam tenaga kerja langsung, jam mesin, unit yang diproduksi, dan unit yang dijual. Untuk merencanakan dan mengendalikan biaya variabel, manajer harus mengenal baik berbagai aktivitas yang terjadi di perusahaannya. Porsi biaya variabel dan tipe biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur organsasi.
      Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati atau variabel proporsional. Sedangkan lainnya memiliki memiliki pola bertahap. Bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati atau biaya variabel sejati atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi.
    Sumber daya yang diperoleh dalam jumlah besar dan yang biayanya meningkat atau berkurang hanya karena adanya perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas disebut biaya variabel bertahap.
  BIAYA TETAP
   Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas sehingga pada saat level aktivitas naik atau turun, total biaya tetap konstan. Biaya tetap biasanya disebut biaya kapasitas sebab biaya tersebut terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang terlatih, dan item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas produk untuk mempertahankan aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah menjadi biaya yang telah ditentukan dan biaya uang dikeluarkann berdasakan kebijakan manajemen.
   Biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan, dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Sedangkan biaya tetap kebijakan disebabkan oleh keputusan tahunan  yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Suatu biaya akan diklasifikasikan sebagai biaya tetap yang telah ditentukan atau biaya tetap kebijakan sangat tergantung pada strategi manajemen.
   Tren di beberapa perusahaan menunjukkan bahwa biaya tetap semakin besar porsinya dibandingkan dengan biaya variabel. Meskipun semakin banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin, permintaan secara keseluruhan terhadap pekerjaan oleh manusia tidak berkurang.
BIAYA SEMIVARIABEL
    Biaya semivariabel adalah biaya yang terdiri dari elemen biaya variabel maupun biaya tetap. Porsi biaya tetap dalam biaya semivariabel menunjukkan biaya minimum yang harus dimiliki agar jasa tersedia dan siap digunakan. Porsi biaya variabel menunjukkan biaya yang terjadi atas konsumsi aktual atas jasa perusahaan. Elemen variabel akan tergantung pada jumlah konsumsi jasa perusahaan.
   Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

PENENTUAN POLA PERILAKU BIAYA 
Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya.
        Pertama, harus dipilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya. Biaya ini merupakan variabel tidak bebas (dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan simbol y.
    Kedua, harus dipilih variabel bebas (independent variable), yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya tersebut berfluktuasi. Secara matematis, fungsi tersebut dinyatakan,  y = f(x).
     Ketiga, harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity), dimana hubungan antara variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya tersebut berlaku.

CARA MENGESTIMASI BIAYA
       Penting bagi manajemen untuk memahami bagaimana hubungan antara biaya dengan faktor-faktor yang memicu perubahan biaya (cost driver). Estimasi biaya membantu manajemen untuk memprediksi berapa besarnya biaya pada level aktivitas yang direncanakan termasuk menyusun perencanaan kegiatan dan menyusun anggaran.
       Perubahan total biaya dapat dijelaskan oleh perubahan level aktivitas tunggal. Sebagai contoh variasi dalam jam kerja mesin mempengaruhi total biaya, atau variasi jam kerja tenaga kerja langsung mempengaruhi total biaya. Perubahan total biaya dalam contoh ini hanyadisebabkan oleh satu jenis level aktivitas apakah jam kerja mesin atau jam kerja tenaga kerja langsung, bukan oleh keduanya.
       Perilaku biaya dapat digambarkan dalam fungsi linier untuk level aktivitas pada rentang relevan. Fungsi biaya linier adalah fungsi biaya yang menggambarkan hubungan antara total biaya dengan level aktivitas tunggal dalam bentuk garis lurus. 
       Terdapat dua pendekatan dalam mengestimasi biaya, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan kualitatif terdapat metode engineering, analisis akun, dan konferensi; sedangkan pendekatan kuantitatif terdapat metode high-low, scattergraph, dan least-square.
1.      Pendekatan Kualitatif
a.         Metode Engiinering, Mengestimasi biaya dengan menganalisa hubungan antara  input dan output secara fisik. Metode ini membutuhkan analisis dan penelaahan secara sistematis untuk mengetahui kebutuhan bahan baku, tenaga kerja, perlengkapan pendukung dan fasilitas lain dalam rangka membuat produk atau jasa tertentu. Estimasi biaya yang dihasilkan hampir mendekati keadaan yang sesungguhnya, namun metode ini kurang praktis dan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukannya.
b.      Metode Analisis Akun, Biaya dipisahkan berdasarkan hasil analisis akun-akun buku besar dengan mempertimbangkan aktivitas yang diidentifikasi.  Metode ini menggunakan pengalaman dan justifikasi untuk mengklasifikasikan biaya
c.       Metode Konferensi,  Mengumpulkan opini dan analisis yang diperoleh dari berbagai sumber tentang biaya dan faktor-faktor yang memicu perubahannya. Metode ini berdasarkan pada pendapat-pendapat dari tenaga ahli yang berpengalaman dan menguasai bidangnya.
2.      Pendekatan Kuantitatif
a.         Metode High-Low, Metode pemisahan semi variable cost dengan menggunakan biaya tertinggi dan terendah dari sekolompok data yang tersedia. Metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya diantaranya mudah dan sederhana dalam penerapannya dan banyak digunakan secara luas sedangkan kekurangannya tidak mengakomodir semua titik koordinat yang tersedia sehingga ada data yang tidak terwakili.
b.        Metode Scattergraph, Metode pemisahan semi variable cost dengan terlebih dahulu menggambarkan semua titik koordinat dari semua data tersedia, kemudian  ditarik garis biaya yang paling mendekati. Pendekatan ini tetap masih relatif kasar. Pendekatan ini jarang digunakan dalam praktik. Meskipun demikian, membuat plot dalam scattergraph menjadi langkah diagnosis yang esensial
c.         Metode Least-Square, Metode yang memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan seluruh data. Garis regresi dengan rumus Y = a + bX disesuaikan dengan data yang ada. Dalam rumus tersebut a mencerminkan biaya tetap, b mencerminkan biaya variabel, sedangkan X mencerminkan aktivitas.

2 komentar:

Posting Komentar