Minggu, 23 September 2012

Kerangka Konseptual yang Mendasari Akuntansi Keuangan


Kerangka konseptual dan pengembangannya
Definisi  FASB menyatakan bahwa kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem yang koheren; sub-sub sistemnya adalah (1) tujuan (objectives) dan (2) Konsep fundamental yang saling terkait.  Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.

Tujuan Pelaporan Keuangan
  • untuk menyediakan informasi yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman yang memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi yang membuat keputusan investasi serta kredit.
  • untuk membantu investor ayang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan; dan 
  • tentang sumberdaya ekonomi, klaim terhadap sumberdaya tersebut dan perubahan di dalamnya.

Asumsi Dasar
Asumsi-asumsi  menyediakan satu landasan bagi profesi akuntansi. Jadi, asumsi dasar akuntansi adalah anggapan-anggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat dipraktikkan.
  •  Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption). Akuntansi memandang bahwa perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya).
  • Kesinambungan (going concern). Akuntansi memandang bahwa perusahaan dianggap lestari sepanjang masa, kecuali terdapat bukti sebaliknya.
  •  Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption). Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas perusahaan dan menganggap nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.
  •  Asumsi periodisitas (periodicity assumption).

Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi
  •   Biaya historis (historical cost). GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Kos (cost) memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya yaitu dapat diandalkan.
  •  Pengakuan pendapatan. Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat direalisasikan dan (2) telah dihasilkan.
  •  Prinsip Penandingan (matching principle).  Beban  untuk suatu periode ditentukan dengan mengaitkannya dengan pendapatan tertentu atau dengan periode tertentu.. Beban diakui :

§  jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau penyerahan jasa,
§  pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak terdapat hub. Langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau jasa,
§  dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak terpenuhi. Contoh: depresiasi.
  •     Prinsip pengakuan Penuh (full disclosure principles). Mengakui sifat dan jumalh informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan trade off penilaian seperti :

§  Hal-hal yang harus diungkapkan karena memprngaruhi keputusan pemakai.
§  Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat dipahami

Karakteristik kualitatif
Kualitas Primer

  • Relevansi. Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan.  Informasi itu mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dan berkaitan erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi tersebut dikatakan tidak relevan. Informasi  yang relevan harus memiliki nilai umpan balik (feed-back value), yakni mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi harapan masa lalu. Informasi juga harus memiliki nilai prediktif (predictive value) yakni dapat digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Selain itu kualitas relevan juga harus mempunyai substansi tepat waktu (timeliness). Informasi harus disajikan kepada para pemakai sebelum informasi itu kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
  • Keandalan. Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi,  netral, disajikan secara tepat serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan bagi individu-individu pemakai yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi.
  • Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus. Contoh, keandalan informasi harga perolehan fixed assets harus diuji berdasar data masa lalu yang terekam pada faktur (keobyektifan). Tetapi keandalan informasi tentang depresiasi aktiva tetap itu adalah berdasarkan konsensusa mengenai metode depresiasi yang digunakan, taksiran nilai residu, dan taksiran umur ekonomis.
  • Kenetralan (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus  bebas  dari usaha usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu.
  • Kejujuran penyajian (representational faithfulness) Penyajian yang jujur berarti adanya  kesesuaian antara fakta dan informasi  yang disampaikan.

Kualitas Sekunder
  •             Keberdayabandingan.  Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.
  •        Konsistensi.  Sebuah entitas  dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian - kejadian serupa, dari periode ke periode.


Elemen-elemen Laporan Keuangan
  •   Asset adalah manfaat ekonomik dimasa datang yg cukup pasti, yg diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu
  •  Utang adalah pengorbanan manfaat ekonomi di masa mendatang yg cukup pasti, yg timbul dari kewajiban sekarang suatu entitas tertentu untuk menyerahkan aset atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lampau
  •  Ekuitas, adalah hak residu dalam asset suatu entitas yg masih tersisa setelah dikurangi utangnya. Dalam perusahaan bisnis ekuita adalah hak kepemilikan
  • Investasi oleh pemilik, adalah kenaikan dalam aset bersih suatu perusahaan tertentu yg berasal dari pemindahan sesuatu yg bernilai ke perusahaan tersebut dari entitas lain untuk memperoleh atau menaikkan hak kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
  •  Ditribusi kepada pemilik, adalah penurunan dalam aset bersih suatu perusahaan tertentu yg berasal dari pemindahan aset, pemberi jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik menyebabkan penurunan kepemilikan
  • Comprehensive income, perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan tertentu selama satu periode yg berasal dari transaksi atau kejadian lainnya serta keadaan-keadaan lain dari sumber selain pemilik. Jadi selain dari investasi dari pemilik atau distribusi kepada pemilk
  •  Revenue, adalah aliran masuk atau peningkatan lain asset sebuah entitas atau pelunasan utangnya (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yg berasal dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktifitas lainnya yg merupakan kegiatan utama yg masih berlangsung dari entitas tersebut.
  • Expenses, adalah aliran keluar atau penggunaan lain aset atau timbulnya utang (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yg berasal dr pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lainnya yg merupakan kegiatan utama yg masih berlangsung dari entitas tersebut
  •  Gains adalah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) dari transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau kejadian serta keadaan lainnya yg mempengaruhi entitas tersebut selama satu periode, kecuali yg berasal dr pendapatan atau investasi oleh pemilik
  • Losses, adalah penurunan dalam ekuitas (aset berseih) dari transaksi tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau kejadian serta keadaan lainnya yg mempengaruhi enstitas tersebut selama satu periode, kecuali yg berasal  dari biaya atau distribusi kepada dan oleh pemilik

Pengakuan dan Pengukuran

Kriteria Pengakuan meliputi:
·         Definisi: item memenuhi definisi elemen-elemen laporan keuangan
·         Dapat diukur, item mempunyai atribut relevan yg dapat diukur dengan kereliabelan yg memadai
·         Relevanasi, informasi tentang item tersebut dapat membuat keputusan pemakai menjadi berbeda
·         Reliabilitas, informasi mewakili keadaan-keadaan sebenarnya, jujur, dapat diuji kebenarannya dan netral.

Jenis-jenis pengukuran:
·         Cost Historis
·         Cost penggganti sekarang (current replacement cost)
·         Nilai pasar sekarang (current market value)
·         Nilai realisasi (pelepasan) bersih (net relizable value)
·         Nilai sekarang (diskontoan) aliran kas masa datang

0 komentar:

Posting Komentar