Selasa, 03 Juni 2014

PENDAPATAN DAN PENGAKUANNYA


v  Sifat Pendapatan

§  Definisi pendapatan

FASB mendefinisikan pendapatan sebagai berikut :

Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aset suatu perusahaan atau penyelesaian kewajibannya (atau kombinasi keduanya) selama periode mulai dari saat barang diantar atau memproduksi barang, memberikan jasa, atau kegiatan lain yang mendasari operasi utama atau operasi pusat perusahaan.    

§  Pendapatan dan keuntungan

FASB membedakan antara pendapatan dan keuntungan, walaupun kedua dianggap sebagai income. Keuntungan adalah peningkatan dalam aset bersih perusahaan yang diperoleh dari transaksi yang bersifat insidental diluar transaksi utama dan dari kejadian yang berada diluar kendali perusahaan, sedangkan pendapatan berhubungan dengan operasi utama perusahaan.

§  Pendapatan Dilihat Dari Segi Perilaku

Menurut Paton dan Littleton, pendapatan bukan sekedar jumlah uang, tetapi menunjukkan hasil yang dicapai perusahaan. Pendapatan adalah ukuran pencapaian bruto perusahaan sebagai perusahaan yang berorientasi profit. Karena biaya dilihat sebagai usaha yang dilakukan perusahaan, matching antara pendapatan dan biaya menghasilkan laba, atau pencapaian bersih perusahaan.

 

v  Pengakuan Pendapatan

§  Sudut pandang historis

Pada abad ke-19 laba bagi perusahaan bisnis ditentukan berdasarkan peningkatan pada kekayaan bersih perusahaan. Professor Chatfield mengatakan bahwa hal ini dilakukan melalui kebijakan penggantian akuntansi atau melalui penilaian aset secara periodik. Pendapat mengenai peningkatan kekayaan bersih yang dianggap sebagai laba secara berkala mulai digantikan oleh pendapat bahwa pendapatan harus direalisasikan.

§  Kriteria untuk pengakuan pendapatan 

»        kemampuan nilai aset untuk diukur

»        keterjadian transaksi

»        penyelesaian hal-hal penting dalam proses mendapatkan penghasilan

v  Analisis Kriteria Pengakuan Pendapatan

§  Kemampuan Nilai Aset Untuk Diukur

Pendapatan tidak dapat dihitung jika peningkatan nilai aset tidak dapat diukur secara objektif.

Apakah aset tersebut harus likuid ? FASB menyatakan bahwa pendapatan dan keuntungan pada umumnya tidak diakui sampai direalisasikan atau dapat direalisasikan. Menurut kebanyakan pandangan menyatakan bahwa aset yang diterima haruslah likuid. Berdasarkan laporan komite American Accounting Standard alasannya adalah untuk mencegah pihak manajemen menggelapkan modal kerja perusahaan dengan membayar dividen ketika perusahaan memiliki aset likuid yang rendah, atau dengan membayar dividen untuk modal yang diinvestasikan.

Kemampuan untuk tertagih. Kemampuan untuk tertagih merupakan masalah penilaian, biasanya berdasarkan pengalaman masa lalu perusahaan. Semakin lama periode penagihan, semakin tidak pasti seluruh uang dapat kembali. Sebagai contohnya adalah penjualan real estate. AICPA menyimpulkan bahwa kepastian untuk tertagih tergantung pada jumlah investasi pembeli pada properti yang dijual. AICPA menyatakan bahwa investasi awal pembeli dan investasi berikutnya seharusnya sudah cukup untuk menunjukkan komitmennya untuk membayar properti tersebut.

Keterjadian transaksi

            Jika perusahaan terlibat dalam transaksi, apakah penjualan produk tersebut dapat dicatat sebagai pendapatan meskipun perusahaan tidak terlibat secara langsung dalam transaksi itu. Jika bukti objektif mencukupi, maka harga pasar dapat dipakai sebagai dasar pengakuan keuntungan.      

Penyelesaian Hal-Hal Penting Dalam Proses Mendapatkan Penghasilan

            Kriteria ini berfokus pada pendapat bahwa pendapatan belum didapatkan sampai perusahaan melakukan hal yang cukup untuk mendapatkanya. Oleh karena pendapat ini, maka penandatanganan kontrak dalam banyak kasus tidak menciptakan pendapatan. Pada saat sebagian besar kegiatan operasi untuk mendapatkan pendapatan telah dilakukan, maka biaya telah dapat ditentukan. Terdapat asumsi bahwa peningkatan biaya menghasilkan peningkatan nilai atau harga aset.

 

v  Dasar Penjualan Dalam Pengakuan Pendapatan

§  Penjelasan mengenai penjualan

Secara hukum, kejadian yang dianggap sebagai penjualan adalah pada saat produk dikirimkan oleh penjual kepada pembeli atau saat jasa telah diberikan.

APB menyatakan :

Pendapatan dari penjualan suatu produk diakui ....... pada tanggal penjualan, biasanya diartikan sebagai tanggal pengiriman kepada pembeli. Pendapatan dari jasa diakui ...... ketika jasa telah diberikan dan dapat ditagih.

§  Kompleksitas masalah penjualan

Kapan seharusnya perusahaan mencatat keuntungan jika barang telah dikirimkan, tetapi pembeli mempunyai hak untuk mengembalikannya ? FASB menyimpulkan dalam pernyataan 48 bahwa pendapatan harus dicatat pada saat penjualan hanya jika persyaratan berikut terpenuhi :

»        harga dari penjual tetap atau dapat ditentukan pada tanggal penjualan

»        pembeli telah membayar penjual atau diwajibkan untuk membayar kepada penjual dan kewajiban itu bukan persyaratan pada penjualan kembali produk tersebut

»        kewajiban pembeli kepada penjual tidak berubah bahkan jika barang tersebut dicuri atau rusak

»        pembeli yang berniat untuk menjual kembali barangnya telah memiliki hak ekonomi terhadapnya

»        penjual tidak diwajibkan melakukan sesuatu dimasa depan pada saat penjualan kembali berang tersebut oleh pembeli

»        jumlah pengembalian masa depan dapat diperkirakan secara rasional

jika persyaratan tersebut tidak dipenuhi, maka penjualan dicatat pada waktu hak pengembalian habis.

           

v  Pengecualian Dalam Dasar Penjualan

Terdapat beberapa situasi dimana pendapatan boleh dicatat selain pada saat penjualan. Terdapat tiga pengecualian dalam prisip pengakuan penjualan :

»        pendapatan diakui  dalam proses produksi

»        pendapatan diakui di akhir proses produksi

»        pendapatan diakui ketika kas diterima setelah penjualan dilakukan

§  Dalam proses produksi

Prosedur ini menggunakan metode persentase penyelesaian, dimana menurut ARB 45, dipakai untuk kontrak konstruksi jangka panjang. Tahap penyelesaian ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan berdasarkan total biaya yang diperkirakan, termasuk biaya pemasaran. Pada biaya terjadi bagian pendapatan kemudian diakui.

§  Pada akhir proses produksi

Pengakuan pendapatan berdasarkan pada akhir proses jika produksi pada keadaan kritis, dan penjualan selanjutnya hanya merupakan transaksi rutin. Situasi seperti ini hanya muncul jika permintaan terhadap hasil produksi dapat dipastikan. Dalam ARB 43 persyaratan untuk menetapkan hal ini disebut dengan “dapat dipasarkan secara cepat pada harga yang diberikan”.            

§  Kas diterima setelah penjualan

Metode installment dan metode cost recovery digunakan dalam prinsip ketiga ini. Kas yang diterima adalah pendapatan. Pada metode installment harga pokok barang dialokasikan dengan rasio, kas yang diperoleh dalam periode tersebut dibagi total harga jual (total kas yang diharapkan). Dalam metode cost recovery, jumlah biaya sama dengan pendapatan diakui sampai seluruh biaya tertutupi; oleh karenanya tambahan kas yang diterima dianggap sebagai pendapatan.

 

v Penjualan Jasa

Divisi standar akuntansi AICPA memberikan beberapa prinsip pengakuan pendapatan untuk penjualan jasa :

§  jika pelayanan terdiri atas pelaksanaan suatu kegiatan tunggal, pendapatan harus diakui pada saat kegiatan itu dilakukan.

§  jika pelayanan terdiri dari pelaksanaan lebih dari satu kegiatan,. Pendapatan biasnya diakui berdasarkan dasar proporsionalitas

§  jika pelayanan dilakukan lebih dari satu kegiatan tunggal, pendapatan harus diakui pada saat pelayanan diselesaikan. Yang dikhususkan dalam persyaratan berikut :

»        proporsi jasa yang diberikan pada kegitan terakhir sangat penting dalam hubungannya dengan transaksi secara keseluruhan dimana pelayanan tidak dapat dianggap telah terjadi sampai kegiatan terakhir dilaksanakan.

»        Jasa disediakan dalam jumlah kegitan yang tidak dapat ditentukan dalam periode yang tidak dapat ditentukan dan tidak ada cara yang rasional untuk menentukan tingkat dimana pelayanan telah dilakukan.

§  jika terdapat tingkat ketidakpastian yang signifikan disekitar penagihan pendapatan jasa, pendapatan tidak boleh dicatat sampai pendapatan tersebut tertagih
 
v  Alternatif Terhadap Cara Pandang Tradisional
Cara pandang tradisional terhadap pengakuan pendapatan terfokus pada perlunya bukti objektif untuk mendukung setiap jumlah yang muncul dari kegiatan mencari laba, yaitu penekanan terhadap kehandalan informasi. Cara pandang tradisional masih digunakan untuk sebagian teori pengakuan pendapatan yang berkembang sekarang. Profesor Myers menyatakan bahwa kita dapat menggunakan kejadian atau keputusan kritis sebagai saat untuk mencatat pendapatan. dalam kebanyakan kasus, kriteria kejadian atau keputusan kritis akan menuju ke titik yang sama seperti pada kriteria tradisional.

_Rangkuman Materi Teori Akuntansi Godfrey_

0 komentar:

Posting Komentar