Selasa, 03 Juni 2014

KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI


Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta, Seperangkat hipotesis tersebut merupakan hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi ilmiah setara dengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomika, fisika , biologi dan sebagainya.

v  Teori Pragmatisme

Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporannya.

      Teori pragmatis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

§  Deskriptif. Pendekatan pragmatis deskriktif terhadap kontruksi teori akuntansi adalah sebuah pendekatan induktif yang didasarkan pada observasi berkelanjutan terhadap perilaku dari akuntan dalam menyalin prosedur dan prinsip-prinsip akuntansi mereka, selanjutnya teori dapat dikembangkan melalui observasi terhadap bagaimana akuntan bertindak pada situasi tertentu. Teori dapat diuji dengan mengamati apakah akuntan benar-benar bertindak sejalan dengan teori tersebut. Terdapat beberapa aspek yang dapat dikritisi dalam teori ini, yaitu pendekatan deskriptif ini tidak termasuk analisis terhadap kelayakan suatu kualitas tindakan akuntan. Selain itu, pendekatan ini tidak menghendaki perubahan terhadap metode dan teknik-teknik akuntan dan juga tantangan-tantangannya. Dan juga, pendekatan ini berfokus pada perilaku akuntan, bukan pada pengukuran atribut-atribut perusahaan seperti aset, kewajiban, dan laba.

§  Psikologis. Bertolak belakang dari pendekatan sebelumnya, pendekatan pragmatis psikologik membutuhkan teori untuk mengamati respon pengguna terhadap output akuntan (seperti laporan keuangan). Reaksi dari pengguna diperlakukan seperti bukti bahwa finansial statement tersebut berguna dan berisi informasi yang relevan.

 

v  Teori Sintetik Dan Semantik

Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu. Teori-teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi antara lain teori praktek akuntansi tradisional (oleh Ijiri dan Sterling) yang disebut model Ijiri, model ini menerangkan praktek akuntansi tradisional yang ditekankan pada sistem biaya historis/ harga perolehan (historical cost system). Diperlukan untuk memperoleh pandangan yang lebih luas tentang praktek yang sedang berlangsung. Teori ini memungkinkan untuk dievaluasi secara lebih tepat, juga memungkinkan pengevaluasian terhadap praktek-praktek yang ada, yang tidak sesuai dengan teori tradisional. Teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi dapat diuji untuk melihat konsistensi logis dalam teori itu, atau untuk melihat apakah teori-teori itu bener-bener dapat meramalkan apa yang dikerjakan akuntan.

Teori semantik diperlukan untuk memberikan pengertian tentang konsep-konsep  akuntansi sehingga sehingga penafsiran konsep-konsep oleh pembuat (akuntan) sama dengan penafsiran para pemakai laporan akuntansi. Pada umumnya, konsep akuntansi tidak dapat diinterpretasikan dan tidak mempunyai arti selain sebagai hasil prosedur akuntansi itu sendiri. Misalnya, laba merupakan konsep buatan yang mencerminkan kelebihan pendapatan atas beban, setelah diterapkan suatu aturan untuk mengukur pendapatan dan beban.

v  Teori Normatif

Teori normatif ini berfokus pada dua hal yakni (deriving true income) penelusuran pendapatan sebenarnya (laba) untuk suatu periode akuntansi , atau diskusi tentang jenis informasi akuntansi yang akan berguana dalam membuat keputusan ekonomi.

§  True income: fokus pada suatu pengukuran tunggal untuk aset dan suatu bentuk / sifat laba yang unik.

§  Decision-usefulness: pendekatan ini berasumsi bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah membantu dalam proses pembuatan keputusan terhadap pengguna laporan keuangan tertentu dengan menyediakan data akuntansi yang relevan dan bermanfaat. Teori decision-usefulnes bersifat normatif karena didasarkan pada beberapa asumsi berikut:

ü  Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran;

ü  Laba dan nilai dapat terukur dengan tepat;

ü  Akuntansi keuangan bermanfaat dalam membuat keputusan ekonomi;

ü  Akuntansi konvensional adalah tidak efisien;

ü  Terdapat satu pengukuran laba yang unik

v  Teori Positif

Selama tahun 1970-an teori akuntansi menerapkan metode empiris yang juga disebut sebagai metodologi positif atau empiris berarti pengujian, atau hipotesis atau teori akuntansi harus dikembalikan sesuai fakta dan kejadian yang ada dalam dunia nyata. Fokus utama kajian akuntansi positif adalah pada pengujian empiris beberapa asumsi-asumsi yang dibuat oleh teoritis akuntansi normatif. Contohnya dengan menggunakan kuisioner dan teknik survei lainnya, sifat atau bentuk dari manfaat teknik-teknik akuntansi yang berbeda akan ditentukan.

Perbedaan utama antara teori positif dan normatif adalah teori normatif bersifat preskriptif sedangkan teori positif bersifat deskriptif, penjelasan atau prediksi. teori normatif menuntun utnuk memerintah bagaimana akuntan seharusnya bertindak untuk meraih outcome yang dianggap baik, cocok dan adil dan sebagainya. Sedangkan teori positif menggambarkan bagaiman seseorang bertindak dengan baik, menjelaskan mengapa orang-orang harus bertindak dengan cara tepat.

 

v  Perspektif Berbeda

Pada poin ini,kita akan berfokus pada apa yang mungkin dipertimbangkan yaitu pendekatan ilmiah. pedekatan ini juga digunakan oleh banyak peneliti atau ahli akuntansi dan dipublikasikan di sebagian jurnal atau akuntansi akdemik.perlu diingat bahwa ini didasarkan pada asumsi ontologi yang pasti (cara kita memandang dunia) yang mana berdampak pada epistemologi yang berbeda ( bagaimana kita belajar) dan metodepenelitian ilmiah untuk kajian yang berbeda.

Pendekatan naturalistik dapat dibandingkan dengan penelitian akuntansi  ilmiah yang lebih cendrerung untuk menggeneralisasi hasil pengujian sejumlah hipotesis dari teori-teori akuntansi umum.penelitan naturalistik berawal adalh untuk menjawab pertanyaan ‘’apa yang terjadi disini?’’tidak menyediakan generalisasi kondisi segmen –segmen kondisi yang luas.
v  Pendekatan Ilmiah Diaplikasikan Ke Akuntansi
Kekurang pahaman terbesar yang ada tentang usaha untuk  menerapkan pendekatan ilmiah terhadap teori konstruksi dalam akuntansi adalah tidak tepat karena hal tersebut mencoba untuk memisahkan para pakar ilmiah mengasumsikan bahwa terdapat suatu kebenaran mutlak yang mana akuntansi harus mencapainya.  Kedua pandangan ini adalah tidak tepat meskipun seseorang peneliti oleh pengamat akuntansi mungkin menerapkan metode ilmiah kedalam teori konstruksi, para praktisi tidak dapat bertindak sebagai para ahli, melainkan mereka menggunakan bukti empiris dan penjelasan logis melalui pendekatan praktek yang mendukungnya. Metode ilmiah tidak mengklaim adanya kebenaran melainkan berusaha menyediakan bukti persuasif yang mungkin tersedia sebagai suatu deskripsi yang baik,penjelasan atau prediksi seperti halnya teori.

_Rangkuman Materi Teori Akuntansi Godfrey_

0 komentar:

Posting Komentar