v Definisi Beban (Expenses)
Beban (expenses) adalah
penurunan nilai perusahaan. Dalam kerangka paragraph 70 beban (expenses)
didefinisikan sebagai penurunan manfaat ekonomi selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait pembagian
kepada penanam modal.
Beban juga dapat berarti kerugian, karena kerugian mungkin saja timbul dari
aktivitas normal perusahaan. Akantetapi, kerugian bisa saja juga muncul bukan
dari kegiatan normal perusahaan. Kerangka paragraph 79 menyatakan bahwa
menyatakan bahwa kerugian mewakili penurunan manfaat ekonomi dan karena itu
tidak berbeda dari beban lainnya. Oleh karena itu, tidak dianggap sebagai
elemen yang terpisah.
v Perubahan dalam asset dan liabilitas
Beban terkait dengan perubahan aset dan kewajiban. Hal ini terjadi
karena peningkatan nilai kewajiban atau
penurunan nilai aset adalah hasil dari konsumsi barang dan jasa (kegiatan
fisik) dalam operasi bisnis. Pada kenyataannya, peristiwa moneter peningkatan
kewajiban dan penurunan aset sulit untuk diamati. Definisi biaya operasional
adalah konsep arus fisik yang akan dilakukan oleh entitas, sehingga definisi
kerangka mengacu pada arus keluar atau penggunaan aset atau terjadinya
kewajiban.
v Beban (expenses) dan Biaya (cost)
Beban (expenses) merupakan biaya perusahaan akibat menggunakan layanan.
Jika tidak ada biaya (cost), maka tidak ada expenses (beban). Sebagai contoh,
Nilai wajar mesin menunjukkan biaya kesempatan untuk menjaga dan menggunakan
aset. Oleh karena itu, akan tepat untuk mencatat beban penyusutan berdasarkan
alokasi dari nilai wajar mesin setiap periode, karena akan menunjukkan biaya
kesempatan untuk menggunakan aset selama periode tersebut. Dengan kata lain, beban
(expense) adalah expired biaya (cost) baik secara langsung atau tidak langsung
pada suatu periode fiskal tertentu dari arus barang atau jasa ke pasar dan
operasi terkait.
v Pengakuan Beban (Expenses)
Terdapat dua kriteria
pengakuan beban pada paragraph 83 antara lain :
§
Besar
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke atau dari entitas. Berarti hal itu harus merupakan kemungkinan
bahwa arus keluar manfaat ekonomi masa depan terjadi. Pada paragraf 85 dijelaskan bahwa penilaian dari
tingkat ketidakpastian melekat pada aliran manfaat ekonomi masa depan harus
dibuat atas dasar bukti yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Untuk
itu penilaian harus Prudence, yakni mencakup tingkat kewaspadaan
(kehati-hatian) dalam pelaksanaan penilaian yang diperlukan dalam membuat
perkiraan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian. Seperti aset atau
pendapatan tidak berlebihan (overstate) dan kewajiban atau beban tidak
kekurangan (understated).
§
Item
tersebut memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan handal. Kriteria
ini mensyaratkan bahwa expense (beban) dapat diukur dengan keandalan. Hal ini
penting dalam perkiraan diperlukan, misalnya beban penyusutan dan penyisihan
piutang ragu-ragu. Pada paragraph 94 dijelaskan bahwa beban harus diakui dalam
laporan laba rugi ketika penurunan, manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan
dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah timbul dan dapat ia
diukur dengan andal.
v Pengukuran Expense
§ Alokasi Beban
Dalam pengukuran beban salah
satu pendekatan yang digunakan adalah dengan mengalokasikannya keperiode yang
berkaitan (konsep penandingan). Kerangka paragraf 95 menyatakan Beban diakui
dalam laporan laba rugi dimana terdapat hubungan langsung antara biaya (cost) yang
di buat dengan penghasilan dari item-item specific dari income. Penandingan
antara biaya dan pendapatan memerlukan dasar yang tepat. Upaya mencari dasar
penandingan yang tepat merupakan masalah yang sering dihadapi oleh akuntan. Dalam praktek ada tiga dasar penandingan yang umum
digunakan untuk mencari hubungan antara biaya pendapatan dalam satu periode
tertentu. Dasar penandingan tersebut adalah :
»
Hubungan sebab akibat (association
of causes and effects), bahwa penandingan yang benar-benar tepat dapat
dilakukan apabila terdapat hubungan yang rasional antara pendapatan dan biaya.
Oleh karena itu pengakuan biaya harus dihubungkan dengan pendapatan dan
dilaporkan dalam periode yang sama dengan periode pengakuan pendapatan.
»
Alokasi sistematik dan rasional (systematic
and rational allocation), proses penandingan dimulai dengan menghubungkan
beban dengan suatu segmen waktu. Setelah selesai, jumlah dari beban diasumsikan
berkorelasi dengan pendapatan pada periode tersebut karena hubungan sebab
akibat tidak dapat digunakan untuk setiap beban.
»
Pembebanan segera (immediate
recognition), Prinsip terakhir untuk
mengakui dan mengukur expense dapat dipandang sebagai salah satu yang
bertanggung jawab atas segala kemungkinan lain yang tidak tercakup oleh dua
prinsip pertama.
§ Kritik
Terhadap Alokasi
Kritik Paton dan Littleton, melihat proses bisnis sebagai aliran biaya,
aliran yang pasti berakhir di laporan laba rugi sebagai biaya kedaluwarsa. Selain itu, Thomas berpendapat bahwa banyak
dari laporan akuntan adalah sampah, karena Informasi akuntansi didasarkan terutama pada alokasi. Akantetapi, akuntan mempertahankan metode
alokasi dengan dua alasan. Salah satu argumen adalah bahwa input yang diberikan
menyediakan jasa pada periode kini dan masa depan dan pola alokasi biaya
mencerminkan biaya layanan yang diterima pada periode yang diberikan. Alasan
lain bahwa alokasi memiliki tujuan yang baik karena pembaca laporan akuntansi,
termasuk alokasi data menemukan bahwa ini sangat manfaat.
§ Mempertahankan Alokasi
Zimmerman tmenunjukkan bahwa alokasi biaya berguna sebagai alat untuk
mengontrol dan memotivasi manajer. Dalam analisisnya, Zimmerman menunjukkan
bahwa alokasi biaya muncul untuk mengatasi kesulitan dalam mengamati biaya
tertentu yang timbul ketika tanggung jawab untuk mengambil keputusan diberikan
kepada manajer dalam suatu perusahaan.
v Tantangan Bagi Standard Setter
§ Matching
Standar secara khusus
menyatakan bahwa konsep penandingan seharusnya tidak diterapkan dengan cara
yang sama dengan pengakuan pos-pos dalam neraca bila tidak ada kesesuaian
definisi asset dan kewajiban (paragraph 95).
§ Konservatisme
Konsep penandingan membutuhkan banyak pertimbangan tetapi sangat sulit
menentukan standar kewajaran dalam
menerapkan konsep penandingan. Beberapa pihak membantah bahwa konservatisme
yang mendasari kriteria probabilitas dan keandalan yang dianut oleh kerangka.
v Isu-Isu Bagi Auditor
Auditor menghadapi isu tentang bagaimana membedakan
beban dan asset, periode dimana beban diakui dan pengukuran untuk beban. Selain
itu, kesulitan
lain bagi auditor adalah bagaimana menaksir, seperti provisions untuk
persediaan, garansi, kerugian hukum, dan konstruksi dalam pengerjaan._Rangkuman Materi Teori Akuntansi Godfrey_
0 komentar:
Posting Komentar