Selasa, 03 Juni 2014

BEBAN (EXPENSES)


v  Definisi Beban (Expenses)

Beban (expenses) adalah penurunan nilai perusahaan. Dalam kerangka paragraph 70 beban (expenses) didefinisikan sebagai penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait pembagian kepada penanam modal.

Beban juga dapat berarti kerugian, karena kerugian mungkin saja timbul dari aktivitas normal perusahaan. Akantetapi, kerugian bisa saja juga muncul bukan dari kegiatan normal perusahaan. Kerangka paragraph 79 menyatakan bahwa menyatakan bahwa kerugian mewakili penurunan manfaat ekonomi dan karena itu tidak berbeda dari beban lainnya. Oleh karena itu, tidak dianggap sebagai elemen yang terpisah.

v  Perubahan dalam asset dan liabilitas

Beban terkait dengan perubahan aset dan kewajiban. Hal ini terjadi karena  peningkatan nilai kewajiban atau penurunan nilai aset adalah hasil dari konsumsi barang dan jasa (kegiatan fisik) dalam operasi bisnis. Pada kenyataannya, peristiwa moneter peningkatan kewajiban dan penurunan aset sulit untuk diamati. Definisi biaya operasional adalah konsep arus fisik yang akan dilakukan oleh entitas, sehingga definisi kerangka mengacu pada arus keluar atau penggunaan aset atau terjadinya kewajiban.

v  Beban (expenses) dan Biaya (cost)

Beban (expenses) merupakan biaya perusahaan akibat menggunakan layanan. Jika tidak ada biaya (cost), maka tidak ada expenses (beban). Sebagai contoh, Nilai wajar mesin menunjukkan biaya kesempatan untuk menjaga dan menggunakan aset. Oleh karena itu, akan tepat untuk mencatat beban penyusutan berdasarkan alokasi dari nilai wajar mesin setiap periode, karena akan menunjukkan biaya kesempatan untuk menggunakan aset selama periode tersebut. Dengan kata lain, beban (expense) adalah expired biaya (cost) baik secara langsung atau tidak langsung pada suatu periode fiskal tertentu dari arus barang atau jasa ke pasar dan operasi terkait.

v  Pengakuan Beban (Expenses)

Terdapat dua kriteria pengakuan beban pada paragraph 83 antara lain :

§   Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke atau dari entitas. Berarti hal itu harus merupakan kemungkinan bahwa arus keluar manfaat ekonomi masa depan terjadi. Pada  paragraf 85 dijelaskan bahwa penilaian dari tingkat ketidakpastian melekat pada aliran manfaat ekonomi masa depan harus dibuat atas dasar bukti yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Untuk itu penilaian harus Prudence, yakni mencakup tingkat kewaspadaan (kehati-hatian) dalam pelaksanaan penilaian yang diperlukan dalam membuat perkiraan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian. Seperti aset atau pendapatan tidak berlebihan (overstate) dan kewajiban atau beban tidak kekurangan (understated).

§   Item tersebut memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan handal. Kriteria ini mensyaratkan bahwa expense (beban) dapat diukur dengan keandalan. Hal ini penting dalam perkiraan diperlukan, misalnya beban penyusutan dan penyisihan piutang ragu-ragu. Pada paragraph 94 dijelaskan bahwa beban harus diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan, manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah timbul dan dapat ia diukur dengan andal.

v  Pengukuran Expense

§  Alokasi Beban

Dalam pengukuran beban salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan mengalokasikannya keperiode yang berkaitan (konsep penandingan). Kerangka paragraf 95 menyatakan Beban diakui dalam laporan laba rugi dimana terdapat hubungan langsung antara biaya (cost) yang di buat dengan penghasilan dari item-item specific dari income. Penandingan antara biaya dan pendapatan memerlukan dasar yang tepat. Upaya mencari dasar penandingan yang tepat merupakan masalah yang sering dihadapi oleh akuntan. Dalam praktek ada tiga dasar penandingan yang umum digunakan untuk mencari hubungan antara biaya pendapatan dalam satu periode tertentu. Dasar penandingan tersebut adalah :

»        Hubungan sebab akibat (association of causes and effects), bahwa penandingan yang benar-benar tepat dapat dilakukan apabila terdapat hubungan yang rasional antara pendapatan dan biaya. Oleh karena itu pengakuan biaya harus dihubungkan dengan pendapatan dan dilaporkan dalam periode yang sama dengan periode pengakuan pendapatan.

»        Alokasi sistematik dan rasional (systematic and rational allocation), proses penandingan dimulai dengan menghubungkan beban dengan suatu segmen waktu. Setelah selesai, jumlah dari beban diasumsikan berkorelasi dengan pendapatan pada periode tersebut karena hubungan sebab akibat tidak dapat digunakan untuk setiap beban.

»        Pembebanan segera (immediate recognition), Prinsip terakhir untuk mengakui dan mengukur expense dapat dipandang sebagai salah satu yang bertanggung jawab atas segala kemungkinan lain yang tidak tercakup oleh dua prinsip pertama.

§  Kritik Terhadap Alokasi

Kritik Paton dan Littleton, melihat proses bisnis sebagai aliran biaya, aliran yang pasti berakhir di laporan laba rugi sebagai biaya kedaluwarsa.  Selain itu, Thomas berpendapat bahwa banyak dari laporan akuntan adalah sampah, karena Informasi akuntansi didasarkan terutama pada alokasi.  Akantetapi, akuntan mempertahankan metode alokasi dengan dua alasan. Salah satu argumen adalah bahwa input yang diberikan menyediakan jasa pada periode kini dan masa depan dan pola alokasi biaya mencerminkan biaya layanan yang diterima pada periode yang diberikan. Alasan lain bahwa alokasi memiliki tujuan yang baik karena pembaca laporan akuntansi, termasuk alokasi data menemukan bahwa ini sangat manfaat.

§  Mempertahankan Alokasi

Zimmerman tmenunjukkan bahwa alokasi biaya berguna sebagai alat untuk mengontrol dan memotivasi manajer. Dalam analisisnya, Zimmerman menunjukkan bahwa alokasi biaya muncul untuk mengatasi kesulitan dalam mengamati biaya tertentu yang timbul ketika tanggung jawab untuk mengambil keputusan diberikan kepada manajer dalam suatu perusahaan.

v  Tantangan Bagi Standard Setter

§  Matching

Standar secara khusus menyatakan bahwa konsep penandingan seharusnya tidak diterapkan dengan cara yang sama dengan pengakuan pos-pos dalam neraca bila tidak ada kesesuaian definisi asset dan kewajiban (paragraph 95).

§  Konservatisme

Konsep penandingan membutuhkan banyak pertimbangan tetapi sangat sulit menentukan standar kewajaran  dalam menerapkan konsep penandingan. Beberapa pihak membantah bahwa konservatisme yang mendasari kriteria probabilitas dan keandalan yang dianut oleh kerangka.

v  Isu-Isu Bagi Auditor
Auditor menghadapi isu tentang bagaimana membedakan beban dan asset, periode dimana beban diakui dan pengukuran untuk beban. Selain itu, kesulitan lain bagi auditor adalah bagaimana menaksir, seperti provisions untuk persediaan, garansi, kerugian hukum, dan konstruksi dalam pengerjaan.

_Rangkuman Materi Teori Akuntansi Godfrey_

0 komentar:

Posting Komentar