Featured Article

Minggu, 29 September 2013

Bersiap Menghadapai Kehilangan

Bila Anda siap MENDAPATKAN, sudahkan Anda juga siap KEHILANGAN? Memang, ada beragam cara menyikapi kehilangan. Dari mulai marah-marah, menangis, protes pada takdir, hingga bunuh diri.Masih ingatkah Anda pada tokoh-tokoh ternama, yang tega membunuh diri sendiri hanya karena sukses mereka terancam pudar? Barangkali kisah yang saya adaptasi dari The Healing Stories karya GW Burns berikut ini, dapat memberikan inspirasi.

Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan.Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.

Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya. "Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok," gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank."Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno," kata teller itu memberi saran. Lelaki itupun mengikuti anjuran si teller, membawa koinnya kekolektor. Beruntung sekali, si kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar.

Begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata mereka tak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples. Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang. Di tengah perjalanan dia melewati bengkel seorang pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu.Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal.

Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki itu.Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu meyakinkannya dan dapat menawarkannya mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Dia menukar kayutersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang. Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru.

Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.

Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu seorang perampok keluar dari semak-semak,mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.Istri si lelaki kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, "Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan?Apa yang diambil olehperampok tadi? Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, "Oh,bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi".

Memang, ada beragam cara menyikapi kehilangan.

Semoga kita termasuk orang yang bijak menghadapi kehilangan dan sadar bahwa sukses hanyalah TITIPAN Allah. Benar kata orang bijak, manusia tak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup. Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?



By : Anonim

Selasa, 10 September 2013

Introduction to Research

Penelitian dan Penelitian Bisnis
Penelitian (reserach) adalah suatu investigasi atau keingintahuan saintifik yang terorganisasi, sistematik, berbasis data, kritikal terhadap salah satu masalah dengan tujuan menemukan jawaban atau solusinya dari suatu masalah yang diteliti.
Penelitian Bisnis: sistematis dan usaha terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang dihadapi dalam lingkungan kerja, yang membutuhkan solusi. Ini terdiri dari serangkaian langkah yang dirancang dan dilaksanakan, dengan tujuan untuk menemukan jawaban atas masalah-masalah yang menjadi perhatian manajer dalam lingkungan kerja.

Jenis Penelitian Bisnis
Jenis dari penelitian bisnis ini membedakannya atas dua tujuan yang berbeda dari penelitian, yaitu:
Applied Research, untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh manajer dalam lingkungan kerja, menuntut solusi yang tepat waktu. Basic Research, untuk menghasilkan kumpulan pengetahuan dengan mencoba memahami bagaimana masalah-masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat dipecahkan, (penelitian dasar).

Manajer dan Penelitian
Manajer dengan pengetahuan penelitian memiliki keuntungan lebih dari mereka yang tidak. Meskipun bukan manajer yang melakukan riset utama, manajer tetap harus memahami , memprediksi , mengontrol kejadian yang berfungsi untuk organisasi. Pengetahuan tentang penelitian dan proses pemecahan masalah membantu manajer untuk mengidentifikasi masalah situasi-situasi sebelum mereka keluar dari control. Pengetahuan tentang proses penelitian, desain , dan interpretasi data juga membantu manajer untuk menjadi penerima diskriminatif temuan penelitian yang disajikan , dan untuk menentukan apakah sesuai atau tidak solusi yang direkomendasikan sesuai untuk implementasi . 
Singkatnya, pengetahuan tentang metode penelitian (research method) dan penelitian (research) membantu manajer professional untuk:
Mengidentifikasi secara efektif dan memecahkan masalah kecil dalam lingkungan kerja .
Tahu bagaimana membedakan yang baik dan buruk dari penelitian.
Menghargai dan selalu sadar akan berbagai pengaruh dan efek berganda dari faktor situasi impinging.
Mengambil risiko yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan dengan menyadari sepenuhnya probabilitas yang terkait dengan hasil yang mungkin berbeda .
Mencegah kemungkinan kepentingan dari menjalankan pengaruh mereka dalam suatu situasi.
Berkaitan dengan peneliti dan konsultan yang disewa lebih efektif .
Akan mencampurkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah saat membuat keputusan

Manajer Dan Konsultan-Peneliti
Manajer akan sering perlu untuk mempekerjakan seorang konsultan untuk mempelajari beberapa hal  yang  lebih kompleks dan  masalah yang memakan waktu yang mungkin dialami. Hal penting yang harus ditekankan bahwa motif asli dari manajer dalam mempekerjakan para konsultan harus untuk pemecahan masalah dan bukan untuk mempromosikan kepentingan pribadi atau memajukan proyek dan ide-ide seseorang.
Manajer harus memastikan hal-hal berikut saat menyewa peneliti atau para konsultan :
Peran dan harapan kedua belah pihak dibuat eksplisit.
Filsafat yang relevan dan sistem nilai organisasi disebutkan dengan jelas, dan kendala, jika ada, dikomunikasikan.
Sebuah hubungan yang baik didirikan dengan peneliti, dan antara peneliti dan karyawan dalam organisasi, memungkinkan penuh cooper-asi yang kedua.

Internal Versus Eksternal Konsultan
Konsultan internal / Peneliti
Keuntungan dari Konsultan internal / Peneliti
Tim internal yang akan berdiri kesempatan yang lebih baik yang mudah diterima oleh karyawan dalam sub unit dari organisasi mana penelitian perlu dilakukan .
Tim akan membutuhkan waktu lebih sedikit untuk memahami struktur, phi - losophy dan iklim, serta fungsi dan kerja sistem organisasi .
Mereka akan tersedia untuk melaksanakan rekomendasi mereka setelah temuan penelitian diterima . 
Tim internal yang mungkin memiliki biaya jauh lebih sedikit daripada tim eksternal untuk mendapatkan bantuan dalam memecahkan masalah , karena mereka akan membutuhkan sedikit waktu untuk memahami sistem karena keterlibatan mereka yang terus menerus dengan berbagai unit organisasi . Untuk masalah yang kompleksitas rendah, tim internal akan ideal .
Kekurangan Konsultan internal / Peneliti
Dalam pandangan kepemilikan panjang mereka sebagai konsultan internal , tim internal mungkin sangat mungkin jatuh ke dalam cara stereotip dalam memandang organisasi dan masalah-masalahnya . Hal ini akan menghambat setiap ide-ide segar dan perspektif yang mungkin dibutuhkan untuk memperbaiki masalah . Ini pasti akan menjadi cacat untuk situasi di mana masalah-masalah berat dan masalah kompleks yang harus diselidiki .
Ada ruang untuk koalisi yang kuat tertentu dalam organisasi untuk mempengaruhi tim internal untuk menyembunyikan , mendistorsi , atau membalikkan fakta tertentu . Dengan kata lain , kepentingan tertentu bisa mendominasi , terutama dalam mengamankan porsi yang cukup besar dari sumber daya yang tersedia kurang .
Ada juga kemungkinan bahwa bahkan tim riset internal yang paling berkualifikasi tinggi tidak dianggap sebagai ahli oleh staf dan manajemen , dan karenanya rekomendasi mereka tidak mendapatkan pertimbangan dan perhatian yang layak .
Organisasi tertentu bias dari tim riset internal mungkin dalam beberapa kasus membuat temuan kurang obyektif dan akibatnya kurang ilmiah.
Konsultan internal / Peneliti
Keuntungan dari tim eksternal adalah:
Tim eksternal dapat menarik banyak pengalaman dari pernah bekerja dengan berbagai jenis organisasi yang telah memiliki jenis masalah yang sama atau mirip . Berbagai pengalaman ini akan memungkinkan mereka untuk berpikir baik divergently dan convergently daripada terburu-buru untuk solusi instan atas dasar fakta-fakta jelas dalam situasi. 
Tim eksternal , terutama yang berasal dari mendirikan pusat penelitian dan konsultasi perusahaan , mungkin memiliki pengetahuan yang lebih canggih saat ini model pemecahan masalah melalui program pelatihan berkala mereka , dimana tim dalam organisasi mungkin tidak memiliki akses ke . Karena pengetahuan usang adalah ancaman nyata di wilayah konsultasi , Kekurangan Konsultan Eksternal
Kekurangan dari tim eksternal adalah:
Biaya menyewa tim peneliti eksternal biasanya tinggi dan merupakan penghalang utama , kecuali masalah yang sangat penting .
Selain waktu yang cukup tim eksternal diperlukan untuk memahami organisasi untuk diteliti , mereka jarang mendapatkan sambutan hangat , juga tidak mudah diterima oleh karyawan . Departemen dan individu mungkin akan terpengaruh oleh penelitian mungkin menganggap tim studi sebagai ancaman dan menolak mereka . Oleh karena itu , meminta bantuan karyawan dan mendaftar mereka ker-jasama dalam penelitian ini sedikit lebih sulit dan memakan waktu untuk peneliti eksternal daripada tim internal.
Tim eksternal juga membebankan biaya tambahan untuk bantuan mereka dalam pelaksanaan dan tahap evaluasi.

Etika Dan Penelitian Bisnis
Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma sosial yang diharapkan perilaku ketika melakukan penelitian. Perilaku etis berlaku untuk organisasi dan anggota yang mensponsori penelitian, para peneliti yang melakukan penelitian, dan responden yang menyediakan mereka dengan data yang diperlukan. Ketaatan terhadap etika dimulai dengan orang melembagakan penelitian, siapa yang harus melakukannya dengan itikad baik, memperhatikan apa hasil menunjukkan, dan tidak mementingkan ego pribadi, mengejar organisasi daripada kepentingan pribadi. 

Karaktreristik dan Lingkungan Sektor Publik

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Secara kelembagaan, domain publik antara lain : badan-badan pemerintahan (pusat dan daerah), BUMN dan BUMD, yayasan, organisasi politik, LSM, Universitas dan organisasi nirlaba lainnya.

Istilah “Sektor Publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.

SIFAT DAN KARATERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi merupakan sutau aktivitas yang memilki tujuan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus memiliki manfaat. Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi:
Faktor ekonomi meliputi antara lain :
Pertumbuhan ekonomi
Tingkat inflasi
Tenaga kerja
Nilai tukar mata uang
Infrastruktur
Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
Faktor politik meliputi antara lain :
Hubungan negara dan masyarakat
Legitimasi pemerintah
Tipe rezim yang berkuasa
Ideologi negara
Elit politik dan massa
Jaringan Internasional
Kelembagaan
Faktor kultural meliputi antara lain :
Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
Sistem nilai di masyarakat
Historis
Sosiologi masyarakat
Karakteristik masyarakat
Tingkat pendidikan
Faktor demografi meliputi antara lain :
Pertumbuhan penduduk
Struktur usia penduduk
Migrasi
Tingkat kesehatan
Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of money dalam menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.
Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau perbandingan outcome dengan ouput.
Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money, namun beberapa pihak berpendapat perlu ditambah 2 elemen yaitu keadilan (equity) mengacu pada adanya kesempatan sosial yang sama untuk mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi. Pemerataan (equality) penggunaan uang publik tidak terkonsentrasi pada kelompok tertentu melainkan secara merata.
Manfaat implementasi value of maoney :
Meningkatkan pelyanan publik
Meningkatkan efektifitas pelayan publik, pelayan tepat sasaran.
Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam penggunaan input.

TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk :
Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisiensi dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (management control).
Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntanbilitas (Accountability). Akuntabilitas Publik Adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi taggungjawabnya kepada pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta pertaggungjawaban tersebut.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, stakeholder yang dipengaruhi, dan sistem akuntansi yang digunakan.
Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyediaan pelayanan publik. Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat finansial. Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.
Sumber pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan retribusi, charging for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan. Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik. Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik.
Pola pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat (public funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horisontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pusat. Pertanggungjawaban horisontal (horisontal accountability) adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Struktur organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta. Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor utama yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Kompleksitas organisasi akan berpengaruh terhadap struktur organisasi.
Karakteristik anggaran dan stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublkasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. Dari sisi stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR, DPR, dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur BUMN, BUMD), pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan-badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan generasi yang akan datang. Pada sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah, pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.
Sistem akuntansi yang digunakan
Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor swasta sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis akrual (accrual accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis kas (cash basis accounting).
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
     Kedua sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya (scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.
Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama di kedua sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang disyaratkan.

Popular Posts