Featured Article

Jumat, 28 Desember 2012

Smile and Tears

  Terkadang orang lebih menyukai senyum daripada air mata. Ini fakta! Ini terbukti! Coba tanya pada diri sendiri apakah anda lebih suka melihat orang yang menangis daripada orang yang tersenyum? Bisa di buktikan kebanyakan orang akan lebih memilih melihat orang tersenyum daripada menangis. Dan perbandingannya 2:1 untuk senyum dan air mata. Melihat lagi dari pandangan lain. Terkadang orang menilai senyum itu ungkapan kebahagiaan sedangkan air mata itu ungkapan kesedihan. Dapat dari pandangan ini kalian menilai,apakah senyum itu jujur? Senyum itu gampang untuk di bentuk,dengan ber pura-pura saja kita bisa membuat lengkingan indah di bibir untuk membuat orang lain senang. Tetapi coba bandingkan dengan air mata. Dengan semudah itu kah orang mengeluarkannya? Dengan gampangnya kah air mata keluar untuk menggambarkan kesedihan yang di 'buat-buat' ?

SENYUM
Senyum apakah senyum bisa mengambarkan hati yang sedih? Apakah denga senyum orang bisa menilai bahawa itu tulus? Senyum itu munafik. Saat kita sedih kita membohongi orang lain,untuk tidak memperlihatkan kesedihan yang terasa dengan tersenyum. Senyum juga terlalu gampang untuk dijadikan alat untuk sebuah kebohongan. Senyum juga dapat berarti kita 'tersenyum sinis' terlalu banyak yang bisa di gunakan dengan senyum. Kalian tak bisa menebak senyum. Bisa saja orang itu tersenyum tetapi hatinya menangis. Itu mengapa senyum itu munafik!

AIR MATA
Air mata, sulit sekali kita membuat air mata kita jatuh. Air mata itu sangat berharga,sangat di hargai orang. Air mata itu betul-betul ungkapan perasaan yang susah untuk di 'buat-buat'. Dengan air mata kita sulit untuk berpura-pura. Kecuali tuntutan perkerjaan seperti layaknya seorang aktor,mereka memang bisa berpura-pura menangis,tapi sebenarnya mereka tidak sedang berpura-pura tetapi mereka sedang menggambarkan perasaan nya sesuai skenario. Tidak ada yang dikatakan saat hati kita senang kita menagis agar orang mengira kita sedih,orang yang merasa senang bisa juga mengeluarkan air mata karena kesenangannya yang membuatnya. Itu mengapa Air Mata itu jujur!

Terlihat jelas saat ada seseorang yang terlihat menangis kita akan sangat ingin memnghentikan tangisnya,tapi coba saat melihat orang tersenyum kita hanya melihatnya saja dan tak pernah mengerti dia sedang senang atau 'berpura-pura' senang.

Selasa, 18 Desember 2012

gurunya adalah sebuah hutan

Dia,seorang gadis cantik bermain di taman belakang rumahnya. Terdapat hutan kecil dan danau di dekat taman belakangnya. Gadis itu sangat menikmati keindahan bunga-bunga yang harum dan menebarkan pesona yang indah. Dengan udara pagi yang dingin membuat kesejukan yang sangat diimpikan. Dia berjalan terus,seolah-olah dia punya beban hidup yang mengganggunya. Di sapanya kupu-kupu dengan penuh tawa kecil dan juga kicauan burung seperti memberikan nada yang indah. Dia pun tertawa kecil dibalik sakit yang dia rasakan. Tak di rasanya,dia sudah ada di hutan belakang rumahnya itu. Dia kaget,apakah dia akan terus berjalan ke dalam hutan itu atau akan kembali ke rumahnya. Namun, dia penasaran dengan hutan itu. Dia merasa hutan itu menariknya untuk mengajaknya masuk.


Dengan keyakinannya dia memasuki hutan itu. Dia terus berjalan menyusuri jalan"kecil,sambil memandangi pohon-pohon di sekelilingnya yang dianggapnya sebagai pelindungnya. Dia berhenti sejenak dan duduk beristirahat di bawah pohon. Dia pun mengingat,apa yang terjadi padanya. Di ingatnya diagnosa dokter yang mengatakan bahwa penyakitnya semakin parah. Kanker otak yang di deritanya sudah stadium akhir. Dia pun terdiam dalam lamunanya. Air mata menetes dengan sendirinya hingga membanjiri pipinya yang indah itu. Tersentaknya oleh sebuah burung merpati yang tiba-tiba menghampirinya. Burung itu mengantarkan sepucuk bunga berwarna pink yang terlihat begitu segar dan masih harum. Dia tersenyum menyambutnya,dan mulai menghapus air matanya. Dia pun kembali berpikir,sekedar menenangkan pikirannya. Dia pun bertanya kepada dirinya sendiri, "mengapa aku harus menangis mengingat semua itu? Apa sebenarnya yang kutakuti dari penyakitku? Untuk apa aku mempercayai kata dokter yang memberiku diagnosa seperti itu,toh dokter kan bukan tuhan? Dan apakah aku takut dengan kematian? Atau justru aku takut hidup dan tak mampuh berbuat apa-apa dan juga tak berguna lagi?" Pertanyaan-pertanyaan itu mucul seketika di pikirannya.Matanya pun terpejam dalam lelap. Dengan keletihannya memikirkan jawaban pertanyaannya itu. 


Dan dalam tidurnya dia bermimpi. Ada seorang nenek tua menghampirinya dan mengajaknya pergi ke suatu tempat. Dia pun mengikuti nenek tua itu. Di bawanya gadis itu melihat suatu kejadian yang menggugah hati. Kejadian yang membuat hatinya sakit dan merasa bahwa dia juga harus bisa semangat. Dia di bawa oleh nenek itu ke salah satu panti asuhan. Di sana terdapat seorang anak yang lahir dalam keadaan cacat fisik maupun mental. Tetapi anak itu tetap tersenyum. Dia menangis haru ketika melihat seorang gadis cantik di sampingnya. Dan anak itu hanya menuliskan sebaris kalimat, walaupun dengan tulisan yang sebenarnya tak dapat ku baca, tetapi dalam tulisannya anak itu berkata, "ikutilah kata hatimu"
hanya kalimat sesingkat itu,dia tak dapat lagi mendengar suara anak itu.



Dia pun terbangun,dan ternyata saat itu hari sudah mulai menjelang sore. Mimpinya tadi betul"menjadi sebuah inspirasinya. Dan memutuskan untuk singgah membasuh mukanya dengan air jernih dari sungai lalu kembali ke rumah.


Bertahun-tahun dia masih hidup. Tidak seperti yang dokter bilang kepadanya bahwa dia sudah mencapai stadium akhir, yang katanya umurnya tak lama lagi. Tapi apa yang terjadi sekarang. Dia sudah bisa kembali melanjutkan pekerjaanya sebagai seorang penulis dan psikolog. Kanker yang di deritanya itu tak pernah lagi dia pikirkan. Baginya itu hanya semcam penyakit biasa, seperti influenza yang terjadi jika pergantian cuaca. Dia hanya meminum obat dari dokter dan tetap mengikuti rutin check-up setiap bulannya.


3 tahun dia menjalani penyakit itu dengan stadium akhir. Rambutnya sudah tak ada lagi. Dia juga sekarang hidup sendiri. Yang dapat di kerjakannya hanya menulis di taman belakangnya. Baginya hutan itu telah menjadi gurunya. Dia pun menerbitkan bukunya yang terakhir dia menuliskan sebuat cerita pengalamannya saat di hutan. Dan sekarang dia pun terbaring di rumah sakit tak sadarkan diri. Tak ada satupun orang yang menemaninya di saat dia tak dapat lagi bangun. Tetapi dia masih punya semangat, karena bukanlah manusia yang tak peduli padanya yang di nantinya tetapi seekor burung merpati yang akan memberikannya sepucuk bunga lagi. Dia ingin sekali bisa sembuh,karena dia ingin kembali ke hutan itu. Dan dia berharap jika memang ajalnya akan menjemput dia ingin meninggal terbaring di hutan itu dan sudah menyampaikan salam perpisahannya kepada hutan itu yang sudah menjadi grurunya. Tapi apa dayanya. Dia tak dapat lagi membuka matanya. Dia sudah terlelap dan beristirahat. Dia menutup matanya dengan senyuman. Dan terus tetap membisu dan menutup mata.


Terdapat beberapa pesan yang di sampaikan di bukunya. Dia sangat menghargai kehidupannya,apalagi setelah belajar dengan hutan yang dianggap sebagai gurunya.

by : Safirah Wardina Irianto Putri

Minggu, 16 Desember 2012

Game of Theory

Teori permainan merupakan metode analisis ekonomi mikro pada tingkat menengah mengenai pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan terdapat strategi yang bersifat interaktif di antara pelaku-pelaku ekonomi. Proses tersebut dapat dianalisis dalam berbagai model permainan.
Model-model dalam teori permainan, antara lain berikut ini.
Model permainan statis dengan informasi lengkap (static games of complete information). Bentuk normal permainan bisa berupa matriks atau tabel. Metode lain untuk melukiskan permainan adalah bentuk ekstensif, yaitu diagram pohon. Setiap strategi dilukiskan sebagai cabang, sedangkan posisi masing-masing pemain dilukiskan sebagai titik simpul.
Model permainan dinamis dengan informasi lengkap (dynamic games of complete information). Dalam model ini, diasumsikan kedua pemain mengambil strategi secara bergantian, masing-masing mempunyai informasi yang lengkap, dan hasil yang diperoleh kedua pemain merupakan kombinasi dari strategi yang diambil kedua pemain.
Model dynamic games of complete but imperfect information. Dalam model ini, para pemain bergerak dalam satu sequence, semua gerakan diketahui secara umum sebelum gerakan berikutnya dipilih, dan pay-off dari para pemain, dari semua kombinasi gerakan yang feasible telah diketahui secara umum.
Dynamic games of incomplete information. Kasus permainan ini sering dijumpai dalam dunia nyata. Dalam model ini terdapat informasi yang tidak simetris di antara para pelaku.
Mixed Strategy. Dalam model ini pemain menghadapi dua macam ketidakpastian yaitu ketidakpastian apa strategi yang akan diambil oleh lawan (pesaing) dan ketidakpastian oleh dirinya sendiri dalam arti strategi apa yang akan diambil oleh dirinya sendiri.
Two-stages game of complete but imperfect information. dalam model ini perlu dibedakan antara imperfect information dengan incomplete information. Imperfect information digunakan untuk kasus static atau permainan simultan sedangkan incomplete information dipergunakan pada kasus, di mana pemain tidak yakin mengenai pay-off. 

Kamis, 13 Desember 2012

Bergeraklah!!!

  Air, jika dibiarkan terus menggenang, tanpa mengalir, lama-lama akan menjadi keruh dan tempat bersarangnya penyakit. Demikian juga  dengan udara, jika dibiarkan berhenti, tak berhembus, akan menimbulkan kepengapan dan akhirnya merusak pernapasan. Semua harus bergerak. Tidak boleh ada yang diam.

Adalah suatu kenyataan bahwa segala ciptaan Allah SWT selalu bergerak. Bumi, matahari, bulan, bintang, dan semua tata surya berotasi tiada henti. Atas kekuasaan-Nya lah semua beredar menurut orbitnya. Sekali terhenti akan terjadi kerusakan dan bencana yang luar biasa. Makhluk-makhluk mikro seperti bakteri dan virus juga bergerak, jika tidak bergerak maka tidak ada ada kehidupan dalam makhluk hidup. Bahkan benda  yang sangat kecil  pun (atom) bergerak, ia dikelilingi oleh proton dan elektron yang senantiasa bergerak mengelilingi atom sesuai orbitnya  masing-masing.

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua[1267]. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yaasin 38-40)

Hukum Allah SWT yang terjadi pada alam raya itu sesungguhnya terjadi juga pada diri manusia. Secara fisik, jika manusia berhenti, diam, dan tidak melakukan aktifitas, maka dalam kurun waktu tertentu kesehatannya pasti terganggu. Selain mudah lelah, berbagai penyakit akan mulai berdatangan.

Demikian pula halnya dengan pikiran.

Seseorang yang membiarkan otaknya berhenti berpikir, maka dalam jangka waktu tertentu pikirannya akan terganggu. Sulit berpikir logis dan sistematis. Berpikirnya meloncat-loncat, sulit mengingat, dan mudah lupa. Menurut penelitian ilmiah, orang yang kurang terbiasa menggunakan pikirannya, pada usia tuanya akan menjadi pikun.

Jika rumus pergerakan itu terjadi pada alam dan individu manusia, maka hal yang sama juga pasti berlaku pada sebuah masyarakat dan organisasi.

Jangan sekali-kali berhenti, diam, atau stagnan. Karena diam itu berarti mati. Diam itu bisa membawa penyakit. Diam itu tidak sehat. Jangan takut akan perubahan, perbaikan, dan pembaruan. Sebab semua ciptaan-Nya ditakdirkan selalu bergerak dalam sebuah rotasi yang telah ditentukan.

BERGERAKLAH!!!

APA YANG KITA SOMBONGKAN?


    Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, “Apa yang sedang Anda lakukan?”

Sang Guru menjawab, “Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka.

Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya.”

Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.

Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala “tampak luar” lainnya. Yang kini kita lihat adalah “tampak dalam”. Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.

Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri.

Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?

Popular Posts